Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BPPT Kembangkan Hujan Buatan Berbasis AI untuk Kebakaran Hutan

Reporter

image-gnews
Operasi TMC atau hujan buatan. Kredit: BBTMC BPPT
Operasi TMC atau hujan buatan. Kredit: BBTMC BPPT
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca mengembangkan aplikasi berbasis kecerdasan buatan untuk diterapkan dalam penanggulangan ebakaran hutan dan lahan menggunakan teknologi hujan buatan. Aplikasi itu telah dikenalkan dalam pameran Indonesia Artificial Intelligence Summit 2020 yang digelar 11-13 November.

"AI TMC Karhutla dikembangkan dalam kerangka menghasilkan suatu perspektif baru dalam memahami profil parameter hidrometeorologi yang kemudian diolah untuk menghasilkan indikator tingkat ancaman kejadian kebakaran hutan dan lahan ke depan," ujar Jon Arifian, Kepala BBTMC-BPPT, lewat keterangan tertulis, Rabu 11 November 2020.

Keluaran dari aplikasi itu adalah analisis prediksi tinggi muka air tanah di lahan gambut dalam tiga bulan ke depan. Data kemudian dapat menjadi referensi pemangku kepentingan di pusat dan daerah. "Untuk menentukan upaya mitigasi terhadap potensi bencana kebakaran hutan dan lahan dengan cara pembasahan lahan gambut melalui Teknologi Modifikasi Cuaca," katanya.

Halda Aditya Belgaman, perekayasa muda sekaligus koordinator AI Karhutla BBTMC mengatakan kalau pengalaman selama ini menunjukkan kebutuhan waktu yang tidak sedikit untuk perencanaan dan pelaksanaan operasi hujan buatan di daerah bencana kebakaran hutan dan lahan.

“Hasil dari analisis korelasi antara hotspot dengan tinggi muka air tanah nantinya dapat memberi gambaran kepada BBTMC mengenai daerah-daerah rawan mana saja yang prioritas penyemaian awan," ujar Aditya menuturkan.

Alur sistem AI Karhutla ini menggabungkan data observasi tinggi muka air tanah dari lapangan, yang diinput ke dalam proses data engineering (quality check, data preparation, data aggregation) dan proses data sains (test model dengan berbagai algoritma). Hasil prakiraan model berikutnya ditampilkan dalam aplikasi atau website.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Porsi artificial intelligence di sini adalah proses forecasting menggunakan algoritma yang ada, dilakukan di proses data sains. Algoritma machine learning juga digunakan pada tahap clustering hotspot," kata Aditya lagi.

Yudi Anantasena, Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT, juga mengungkapkan kalau BPPT kerap diminta melaksanakan operasi teknologi modifikasi cuaca saat bencana kebakaran hutan dan lahan sudah terjadi. Biasanya di puncak musim kering dimana awan-awan potensial sudah sangat berkurang, sehingga operasi teknologi itu dipandang sudah kurang efektif.

"Jadi Sistem AI TMC Karhutla yang saat ini dibuat untuk membantu merencanakan kapan operasi TMC harus dilakukan untuk pembasahan lahan gambut," kata dia.
Sistem AI yang dikembangkan melibatkan perusahaan teknologi IBM itu rencananya akan menarget operasi di 6 provinsi: Jambi, Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat. Keenamnya sudah memiliki sensor observasi tinggi muka air dalam tanah gambut.

Baca juga:
BMKG Bantah Cuaca Panas Yogya Terkait Merapi Siaga, yang Benar ....

Sebagai proyek pilot dari pengembangan aplikasi itu dipilih Kabupaten OKI (Ogan Komering Ilir). Selain IBM, BPPT juga melibatkan BRG (Badan Restorasi Gambut) dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), KLHK serta BNPB dalam implementasi sistem ini. "Saat ini dalam pengembangan prototipe sudah dilakukan di 6 provinsi tersebut," ujar Yudhi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

56 detik lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Waspada Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Selat Sunda dan Selat Bali

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di berbagai perairan. Kecepatan angin tertinggi terpantau di daerah Jawa hingga Sumba.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

7 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. skymetweather.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Petir di Sejumlah Wilayah

Sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan BMKG dilanda hujan pada Rabu, 24 April 2024


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

9 jam lalu

Para Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Kemendagri, seusai melakukan kunjungan ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 21 Februari 2023. Dalam kunjungan ini para praja IPDN untuk mendapatkan bimbingan penyuluhan dan sosialisasi Anti Korupsi dan dharapkan nanti seluruh civitas akademika dan khususnya praja IPDN akan menjadi influencer anti korupsi di daerah-daerah tempat mereka mengabdi. TEMPO/Imam Sukamto
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Pendaftaran IPDN Dibuka, Prakiraan Cuaca Hujan, Potensi Gelombang Tinggi

Topik tentang IPDN membuka peluang bagi calon praja untuk mengikuti proses seleksi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

9 jam lalu

Warga melintasi banjir rob yang selalu menggenangi salah satu jalan Desa Bedono, Sayung, Demak, Ahad, 31 Maret 2024. Sejak tahun 1996 abrasi semakin parah, penurunan daratan mencapai 30 cm per tahun, area kampung tersebut banyak tenggelam air laut sehingga warga banyak yang pindah ke desa lain. TEMPO/Budi Purwanto
Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

BMKG memetakan potensi banjir rob di berbagai wilayah selama fase bulan purnama. Masyarakat pesisir diminta waspada.


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

18 jam lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

19 jam lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

1 hari lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

1 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

1 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.