TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang laju kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat belum terkendali seminggu terakhir atau pasca Pilpres AS. Pada Rabu, 11 November 2020, otoritas kesehatan setempat melaporkan tambahan lebih dari 140 ribu kasus baru menurut pemberitaan Washington Post. Adapun Wall Street Journal menulis angka 136 ribu.
Berita terpopuler selanjutnya tentang Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menjelaskan lokasi magma Gunung Merapi saat ini. Gunung api itu kini berstatus siaga atau level III dan dianggap banyak informasi salah kaprah beredar di tengah masyarakatnya.
Selain itu, Cina menciptakan rekor nasional baru dalam menyelami laut dalam. Wahana berawaknya mampu menembus kedalaman 10.909 meter untuk menyentuh dasar Palung Mariana di Samudera Pasifik barat pada Selasa 10 November 2020.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Covid-19 Pasca Pilpres AS, Pasien di Rumah Sakit Tembus Angka Tertinggi
Warga merayakan kemenangan Joe Biden - Kamala Harris dalam Pemilu AS di Harrisburg, Pennsylvania, AS, 7 November 2020. REUTERS/Leah Millis
Laju kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat belum terkendali seminggu terakhir atau pasca Pilpres AS. Pada Rabu, 11 November 2020, otoritas kesehatan setempat melaporkan tambahan lebih dari 140 ribu kasus baru menurut pemberitaan Washington Post. Adapun Wall Street Journal menulis angka 136 ribu.
Kedua angka itu mematahkan rekor sehari sebelumnya yang sebanyak 133 ribu. Jumlah kasus harian Covid-19 di Amerika Serikat selalu berada di atas 100 ribu sejak Rabu sepekan lalu, atau sehari setelah Pilpres.
Yang lebih dicemaskan di antara ahli kesehatan di Amerika Serikat adalah angka rawat inap yang juga terus berlipat dan pada Selasa berada di titik tertinggi, 61.694 pasien--melampaui angka tertinggi sebelumnya 59.940 pada 15 April, sepanjang pandemi Covid-19. Sedang angka kematiannya kini juga telah melewati angka 1.400--yang juga tak pernah terjadi sebelumnya sejak pertengahan Agustus lalu.
"Sudah bisa diperkirakan kalau kapasitas rumah sakit-rumah sakit akan terlampaui," kata Michael Osterholm, anggota dewan penasihat terkait penanganan Covid-19 bentukan Presiden terpilih Joe Biden. "Jangan terkejut nanti kalau kita akan menyentuh angka 200 ribu kasus per hari," katanya menambahkan.
2. Gunung Merapi Siaga, BPPTKG Jelaskan Posisi Magma Saat Ini
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat, 6 November 2020. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) dengan potensi letusan eksplosif dan awan panas sejauh lima kilometer. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menjelaskan lokasi magma Gunung Merapi saat ini. Gunung api itu kini berstatus siaga atau level III dan dianggap banyak informasi salah kaprah beredar di tengah masyarakatnya.
Untuk mengetahui posisi magma Merapi saat ini sudah ada di mana, BPPTKG mencermati salah satunya dari pusat kegempaan atau hiposenter yang terjadi. Misalnya saja, kebetulan, pada Rabu 11 November 2020 sore, Merapi memberikan tanda berupa gempa vulkanik dangkal yang kedalamannya berada di atas 1,5 kilometer jika diukur dari puncak Merapi.
"Maksudnya 1,5 kilometer itu tekanan gasnya, kalau magma kan tentu sampai bawah," ujar Kepala Seksi Merapi, BPPTKG, Agus Budi Santoso, Rabu.
BPPTKG sementara menyimpulkan posisi pergerakan magma Merapi saat ini sudah sangat mendekati permukaan kawah. Pergerakan magma yang dimaksud adalah yang biasa disebutkan sebagai kubah lava.
3. Cina Selami Dasar Palung Mariana di Pasifik, Incar Rekor dan Rare Earth
Tangkapan layar klip berita dari CCTV, kantor berita Cina menunjukkan Fendouzhe, atau Striver, bersiap untuk menyelam ke Pasifik untuk mencapai dasar Palung Mariana. Dailymail/CCTV.com
Cina menciptakan rekor nasional baru dalam menyelami laut dalam. Wahana berawaknya mampu menembus kedalaman 10.909 meter untuk menyentuh dasar Palung Mariana di Samudera Pasifik barat pada Selasa 10 November 2020.
Berdasarkan keterangan Institut Ilmu dan Rekayasa Laut-dalam di Akademi Ilmu Pengetahuan Cina, rekor itu diukir wahana berawak Fendouzhe, yang berarti spesialis dalam bahasa Cina. Wahana itu mendarat di dasar Palung Mariana pada Selasa pagi lalu.
Wahana selam Fendouzhe beserta kapal induknya, Exploration 1 dan Exploration 2 lepas jangkar dari Sanya, Provinsi Hainan, untuk misi operasinya menyelami laut dalam pada 10 Oktober lalu. Pada 27 Oktober, Fendouzhe sudah membuat rekor penyelamaan 10.058 meter di lokasi yang sama sebelum mempertajamnya, Selasa lalu.
Catatan rekor Fendouzhe itu hanya selisih tipis dari rekor dunia yang saat ini diyakini masih dipegang eksplorer bawah laut Amerika, Victor Vescovo. Rekor Vescovo adalah 10.927 meter yang dibuatnya pada Mei 2019.
Tapi, berbeda dari Vescovo, misi Fendouzhe tak seluruhnya soal upaya memecahkan rekor nasional dan dunia. Ye Cong, Ketua tim desainer dari wahana itu, mengatakan lantai laut dalam berlimpah dengan sumber daya logam yang dikenal sebagai 'rare earth'--ini adalah kelompok unsur logam yang penting untuk produksi perangkat teknologi tinggi, seperti smartphone, sistem rudal, dan radar.