Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi Temukan 1 dari 5 Pasien Sembuh Covid-19 Alami Gangguan Kejiwaan

Reporter

image-gnews
Sejumlah pasien mengikuti kegiatan senam pagi dari balkon Rumah Singgah Karantina, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 28 Mei 2020. Kegiatan senam rutin yang dilakukan setiap hari pada pukul 08.00 WIB selama 25 menit tersebut diharapkan bisa meningkatkan tingkat imunitas sehingga bisa meningkatkan tingkat kesembuhan pasien COVID-19. REUTERS/Willy Kurniawan
Sejumlah pasien mengikuti kegiatan senam pagi dari balkon Rumah Singgah Karantina, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, 28 Mei 2020. Kegiatan senam rutin yang dilakukan setiap hari pada pukul 08.00 WIB selama 25 menit tersebut diharapkan bisa meningkatkan tingkat imunitas sehingga bisa meningkatkan tingkat kesembuhan pasien COVID-19. REUTERS/Willy Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pasien sembuh Covid-19 memiliki risiko gangguan mental berkembang dalam dirinya lebih besar daripada pasien penyakit lainnya. Tim peneliti psikiatri mengungkap itu setelah melakukan studi terhadap sejumlah besar pasien dan menemukan 20 persen dari mereka yang terinfeksi virus corona terdiagnosa dengan gangguan kejiwaan dalam 90 hari. 

Cemas yang berlebihan, depresi, dan insomnia adalah jenis gangguan yang paling banyak ditemukan di antara para pasien sembuh yang mengalami masalah mental tersebut. Tim penelitinya juga mendapati risiko demensia yang lebih tinggi, sebuah kondisi penurunan kemampuan otak.

"Banyak yang mencemaskan kalau para penyintas Covid-19 akan berada di risiko masalah kesehatan mental yang lebih besar, dan temuan kami...menunjukkan hal itu," kata Paul Harrison, professor opsikiatri di University of Oxford, Inggris.

Menurut Harrison, para dokter dan ilmuwan di seluruh dunia perlu meneliti penyebab dan mengidentifikasi terapi baru untuk penyakit mental yang muncul setelah Covid-19. "Layanan kesehatan harus siap menyediakan perawatannya, terutama sejak hasil studi kami menemukan pula kalau faktor ini cenderung tak dianggap penting (jumlah pasien psikiatri)," kata dia.

Studi yang dilakukan Harrison dan timnya dipublikasikan di jurnal Lancet Psychiatry. Studi itu menganalisis catatan kesehatan 69 juta orang di Amerika Serikat, termasuk di dalamnya, sebanyak lebih dari 62 ribu, adalah kasus Covid-19.

Hasil studi itu menyebutkan, dalam tiga bulan setelah terkonfirmasi positif Covid-19, sebanyak 1 dari 5 pasien sembuh tercatat untuk pertama kalinya memiliki diagnosis kecemasan berlebih, depresi, atau insomnia. Angka ini sekitar dua kali kecenderungannya dibandingkan kelompok pasien penyakit lain di periode yang sama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi itu juga menemukan orang-orang dengan penyakit mental pre-eksisting, 65 persen lebih besar terdiagnosa dengan Covid-19 daripada yang tidak memiliki gangguan jiwa.

Michael Bloomfield, konsultan psikiater di University College London, yang tak terlibat dalam studi, mengatakan temuan Harrison dkk menambah bukti bahwa Covid-19 bisa mempengaruhi otak dan pikiran, menambah risiko sejumlah penyakit kejiwaan. "Kecenderungan ini karena kombinasi tekanan psikologis terkait pandemi dan efek fisik dari penyakit infeksinya," kata dia.

Simon Wessely, Profesor Psikiatri di King’s College London, mengatakan temuan mereka para pemilik gangguan kejiwaan berisiko lebih tinggi terinfeksi Covid-19 menguatkan temuan serupa dalam setiap wabah penyakit menular.

Covid-19 berdampak ke sistem saraf pusat, dan karenanya mungkin secara langsung meingkatkan gangguan lainnya," katanya sambil menambahkan, "Tapi riset ini mengkonfirmasi kalau ini semua belum selesai, dan bahwa risiko ini meningkat oleh kondisi kesehatan pre-eksisting."

GLOBAL NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

10 jam lalu

Pemain Tottenham Hotspur Richarlison. Action Images via Reuters/Paul Childs
Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

Penyerang Timnas Brasil, Richarlison, berbagi kisah soal usahanya berjuang melawan depresi yang membuatnya hampir menyerah.


Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

1 hari lalu

Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Meminta Pemilihan Ulang

Permohonan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud serupa, yakni meminta Mahkamah Konstitusi mendiskualifikasi Gibran dan pemilihan presiden ulang.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

2 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

4 hari lalu

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)
6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

Orang dengan masalah kecemasan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain. Ini 6 tips agar tidak ikut cemas.


Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

6 hari lalu

Ted Danson. LUCAS JACKSON/REUTERS
Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

Ted Danson mengaku pernah berjuang melawan psoriasis plak, masalah kulit kronis yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.


Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

8 hari lalu

ilustrasi lansia (pixabay.com)
Awas, Gangguan Pendengaran Dapat Percepat Demensia pada Lansia

Fungsi seperti mendengar dan berbicara dapat mempengaruhi proses demensia


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

8 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

9 hari lalu

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
Perbedaan Stres dengan Depresi, Masing-masing Punya Ciri-ciri Khas

Gangguan stres kronis dan depresi merupakan dua hal yang berbeda. Stres merupakan sebuah tekanan psikologis oleh sebab apapun.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

10 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

11 hari lalu

imgslide.health.com
Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.