TEMPO.CO, Lebak - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten belum menemukan kerusakan infrastruktur, bangunan rumah warga, maupun korban jiwa akibat gempa yang mengguncang Sumur Pandeglang, Banten, sebanyak dua kali hingga Minggu dini hari, 15 November 2020.
"Gempa yang terjadi di Sumur Pandeglang sebanyak dua kali dengan magnitudo 5,0, Sabtu, pukul 22.32 WIB dan magnitudo 3,0, Minggu, pukul 04.28 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten Nana Suryana di Posko Kesiapsiagaan Mitigasi di Villa Hejo Kiara Payung, Panggarangan, Lebak, Minggu.
BPBD Banten menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan pemantauan dampak gempa Sumur Pandeglang tersebut, namun pihaknya belum menerima laporan adanya kerusakan infrastruktur jalan, pasar, maupun kerusakan pemukiman, termasuk rumah warga.
Selain itu, gempa Sumur Pandeglang tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.
Berdasarkan pemutakhiran data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lindu itu bermagnitudo 4,9 dari angka semula 5,0. Bersumber di laut, BMKG menyatakan lindu tidak berpotensi tsunami secara pemodelan.
Pusat sumber gempa atau episenter terletak pada koordinat 6,76 LS dan 105,11 BT. “Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 96 kilometer arah barat daya Kota Pandeglang, Banten,” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono. Kedalaman sumber gempa 51 kilometer.
BMKG menyatakan gempa tergolong dangkal akibat aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” katanya.
Dampak gempa berupa guncangan dirasakan di daerah Bayah, Cikesik, Ciptagelar, dan Panggarangan dengan skala intensitas III MMI. Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk yang berlalu. Begitu pula di daerah Carita, Panimbang, Cimanggu, Labuan, dan Malingping.
Sementara di wilayah Cikotok, Rangkasbitung, dan Sawarna guncangan gempa yang dirasakan berskala intensitas II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sejauh ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Sejumlah nelayan pesisir Sumur Kabupaten Pandeglang mengatakan saat ini aktivitas masyarakat berjalan normal dan tidak terpengaruh adanya gempa tersebut.
"Kami hari ini tetap melaksanakan kegiatan melaut sehubungan cuaca relatif baik," kata Jumri (45), seorang nelayan Desa Sumur, Kabupaten Pandeglang.
ANWAR SISWADI | ANTARA