TEMPO.CO, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin, 16 November 2020, mengatakan bahwa mereka sangat khawatir dengan lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini di beberapa negara, terutama di Eropa dan Amerika.
"Saat ini kami sangat khawatir dengan lonjakan kasus yang kami lihat di beberapa negara. Khususnya di Eropa dan Amerika, petugas kesehatan dan sistem kesehatan sedang ditekan ke ambang batas," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada sebuah konferensi pers.
Dia memperingatkan bahwa negara-negara yang membiarkan virus tersebut menyebar tanpa terkendali adalah tindakan bermain api, karena akan menambah kematian dan penderitaan yang tidak perlu.
"Sejumlah besar orang mengalami efek jangka panjang dari virus itu dan petugas kesehatan khususnya menghadapi tekanan kesehatan mental yang ekstrem dan kasus-kasus yang sangat membebani sistem kesehatan di banyak negara," ujarnya.
Menurut statistik terbaru WHO, hingga Senin pukul 14.59 CET atau 20.59 WIB, kantor regional organisasi itu di Eropa dan Amerika masing-masing mencatat 15.266.390 dan 23.190.772 kasus terkonfirmasi Covid-19, termasuk 344.459 dan 679.201 kematian.
Gabungan kedua kawasan tersebut telah mencatat lebih dari 70 persen dari keseluruhan kasus terkonfirmasi dan lebih dari 77 persen dari semua kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia. Banyak negara di kedua kawasan tersebut melaporkan rekor lonjakan kasus infeksi harian dalam beberapa pekan terakhir.
"Tidak ada alasan untuk tidak bertindak. Pesan saya sangat jelas: bertindak cepat, bertindak sekarang, bertindak tegas," desak Tedros.
Dia menambahkan bahwa WHO dan mitra-mitranya bekerja sama dengan para pemerintah dan pemimpin kesehatan untuk memastikan perlindungan bagi petugas kesehatan yang sakit, ranjang yang cukup untuk pasien Covid-19, dan agar layanan kesehatan penting tetap beroperasi dengan aman, serta masker, sarung tangan, dan peralatan pelindung lainnya yang cukup.
"Sikap tidak peduli terhadap virus, tidak menggunakan berbagai alat yang tersedia, mengakibatkan kematian, penderitaan, serta merusak mata pencaharian dan ekonomi," ujarnya memperingatkan. Dia juga meminta pemerintah untuk memberlakukan pembatasan sehingga kembali memberikan jeda waktu sesaat untuk memperkuat sistem-sistem utama.
ANTARA | XINHUA