Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Merapi Siaga, Balai TNGM: Belum Ada Perubahan Perilaku Satwa

image-gnews
Aktivitas Gunung Merapi yang tampak menghembuskan asap putih, terlihat dari wilayah Tlogolele, Boyolali, Jawa Tengah, Senin, 16 November 2020. Selain itu, Gunung Merapi yang masih berstatus level III Siaga terpantau terjadi 65 kali fase banyak dan 12 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Aktivitas Gunung Merapi yang tampak menghembuskan asap putih, terlihat dari wilayah Tlogolele, Boyolali, Jawa Tengah, Senin, 16 November 2020. Selain itu, Gunung Merapi yang masih berstatus level III Siaga terpantau terjadi 65 kali fase banyak dan 12 kali gempa vulkanik dangkal. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Satwa yang mendiami hutan lereng Gunung Merapi diyakini akan bergerak turun saat gunung itu bersiap erupsi. Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) pun turut memantau perubahan perilaku satwa yang mendiami area taman nasional seluas lebih dari 6.000 hektare itu.

Pengamatan dilakukan khususnya sejak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikkan status Merapi dari waspada menjadi siaga pada 5 November 2020 lalu.

"Dari pantauan petugas di lapangan sampai saat ini belum ada perubahan perilaku satwa di kawasan hutan Merapi," ujar Kepala Balai TNGM, Pujiati, Selasa, 17 November 2020.

Ada beragam satwa yang mendiami kawasan hutan TNGM, termasuk salah satu yang diyakini masih eksis adalah macan. "Khusus di kawasan TNGM, secara fisik untuk macan jenis macan tutul atau macan kumbang belum pernah dijumpai. Tapi laporan terkait jejak, feses masih ada. Sedangkan harimau Jawa sudah tidak dijumpai sejak 1980-an,” katanya.

Adapun Komandan Search And Rescue (SAR) Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kaliurang, Sleman, Kiswanta, sebelumnya juga mengungkap belum ada perubahan perilaku mencolok hewan-hewan di hutan lereng Merapi setelah statusnya naik menjadi siaga.

Kondisi itu termasuk monyet ekor panjang yang kerap tampak berkeliaran hingga pemukiman dan obyek wisata. "Belum ada perubahan perilaku satwa, masih sama saja,” katanya 10 November lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kiswanta mengatakan, pengalamannya saat menjelang erupsi Merapi 2010 lalu memang terpantau ada perubahan perilaku satwa dari hutan Merapi. “Kalau monyet tidak berubah. Tapi kalau yang lain ada. Seperti turunnya harimau sampai mendekati pemukiman,” katanya.

Kiswanta mengatakan, turunnya harimau menjelang erupsi 2010 silam yang mendekati pemukiman itu diketahui dari bekas jejak kakinya. “Saat 2010 itu hanya jejak kaki harimau saja, yang mengarah ke selatan," kata Kiswanta.

Saat status Merapi siaga ini, Balai Taman Nasional Gunung Merapi juga menuturkan sudah tidak ada lagi penambang pasir di sungai berhulu Merapi di wilayahnya. Terlebih BPPTKG Yogyakarta sudah meminta pemerintah kabupaten di sekitar Merapi agar tidak mengijinkan ada aktivitas dengan jarak lima kilometer dari puncak gunung.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita dari Kampung Arab Kini

3 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.


Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

10 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.


Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

16 hari lalu

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa
Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

25 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

26 hari lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

35 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

51 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

51 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

53 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

55 hari lalu

Petugas gabungan mengevakuasi seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Begini Upaya KLHK Mencegah Konflik Harimau dan Manusia di Lampung

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan sejumlah upaya mencegah konflik antara manusia dan harimau Sumatera di Lampung.