- Di Kanada, sebanyak 27 persen dari mereka yang sudah mencoba menyembunyikan reply atas tweet menyatakan akan memikirkan bagaimana mereka akan berinteraksi dengan orang lain di masa mendatang.
- Twitter mengamati sebagian pengguna mungkin ingin adanya aksi lebih jauh setelah menyembunyikan komentar reply seseorang.
- Beberapa orang mengatakan tidak ingin menggunakan opsi ini karena khawatir adanya balasan dari pemilik akun yang tahu komentar balasannya disembunyikan.
Twitter menyatakan semua itu masih data awal dan masih akan menghimpun umpan balik atas rencana opsi sembunyikan reply itu. Yang jelas, Suzanne mengatakan, arah Twitter ke depan adalah menyediakan alat kontrol baru dan lebih jelas seputar aturan-aturan di ruang percakapan.
Suzanne menambahkan, masih menguji seputar siapa yang bisa membalas ke siapa atau melihat percakapan yang spesifik. Termasuk menguji apakah perubahan yang dilakukan itu benar mampu berujung kepada percakapan atau diskusi yang lebih sehat.
Sebelumnya, Twitter mengumumkan memiliki fitur baru yang memungkinkan pengguna menghilangkan tweet atau unggahan setelah 24 jam. Fleets--nama fitur itu--mirip dengan yang ada pada Snapchat, Instagram Stories, dan 'pesan menghilang' WhatsApp.
Dengan Fleets, Twitter akan memberikan opsi kepada para penggunanya untuk membuat postingan yang nantinya otomatis menghilang. Dengan Fleets pula, pengguna lain (pengikut) tidak dapat melakukan retweet atau menerima tanggapan publik, tapi masih bisa berinteraksi melalui Direct Message.
Baca juga:
Facebook Identifikasi 22 Juta Unggahan Ujaran Kebencian Juli-September
"Fleets dirancang untuk membantu pengguna merasa lebih nyaman berpartisipasi di platform dengan 'tekanan yang lebih rendah' tanpa perlu khawatir tentang retweet dan like," kata Twitter.