TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merespons kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim yang mengizinkan tiap kepala daerah menentukan sendiri jadwal pembelajaran atau sekolah tatap muka di wilayahnya. Pemberian izin tatap muka itu bisa dilakukan tiap daerah secara serentak ataupun bertahap, tergantung kesiapan masing-masing wilayah.
“Maksudnya serentak tatap muka itu tentu tak bisa seperti dulu, semua sekolah serentak masuk. Kami akan mengatur sistem tatap mukanya tetap secara terbatas sesuai protokol kesehatan,“ kata Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga DIY, Didik Wardoyo, saat dihubungi Jumat 20 November 2020.
Baca juga:
Yogyakarta Izinkan Sejumlah SMK Gelar Belajar Tatap Muka
Didik mengatakan untuk DIY sejak akhir Oktober lalu, sudah mulai mensimulasikan sejumlah pertemuan tatap muka terutama dari jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mereka yang tatap muka itu utamanya yang sudah menghabiskan materi teorinya dan tinggal menuntaskan materi praktikum.
“Tingkat SMK sudah melakukan tatap muka untuk materi pelajaran praktik, itu pun secara terbatas jumlah siswanya atau tidak semua,” ujarnya.
Sedangkan untuk jenjang SMA sifat pertemuan tatap mukanya lebih terbatas lagi. Hanya jika ada siswa yang merasa perlu berkonsultasi dengan guru secara langsung jika kesulitan memahami suatu materi yang disampaikan dengan cara jarak jauh.
“Jadi tatap muka secara terbatas itu sebenarnya sudah kami lakukan. Nanti kami akan lihat hasilnya seperti apa, mudah-mudahan tidak menimbulkan klaster Covid-19 baru,” ujarnya.
Baca juga:
Mendikbud Nadiem Luncurkan Program SMK-D2 Jalur Cepat
Ihwal pemberlakuan kebijakan tatap muka yang akan berlaku pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 atau mulai Januari 2021 nanti, Didik menegaskan DIY akan lebih condong menempuh model pembelajaran secara terbatas. Sifat terbatas itu misalnya membagi per shift pertemuan bagi siswa dengan durasi pertemuan tak lebih dari tiga jam.
"Atau menempuh dengan model dua shif pagi dan siang berdasarkan nomor absensi siswa ganjil genap. Intinya DIY belum berencana membuat satu kelas full siswa," katanya sambil menambahkan cara pembelajaran tatap muka tapi tak menghilangkan model jarak jauhnya.
Baca juga:
Nadiem: Pembukaan Sekolah Tergantung Pemda, Bukan Zona Merah-Hijau
Menurut Didik, selama uji coba praktik tatap muka yang dijalankan sejauh ini belum ada klaster Covid-19 baru. Pihaknya sudah memantau sejumlah sekolah untuk memastikan adaptasi kebiasaan baru dan penerapan protokol kesehatan berjalan.