TEMPO.CO, Jakarta - Rentetan gempa dangkal menggoyang Labuha, ibu kota Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara, sepanjang hari ini, Sabtu 21 November 2020. Catatan gempa terkini di situs web dan akun media sosial Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menyebut telah terjadi lima kali gempa yang bisa dirasakan di wilayah itu per artikel ini dibuat.
Gempa yang terjadi mulai pukul 9.14 WIB itu juga terpetakan bersumber dari sekitaran lokasi yang sama. Gempa pertama berkekuatan 4,4 Magnitudo, misalnya, memiliki lokasi sumber 0,78 LS dan 127,5 BT. Lokasi itu berada di darat, 18 kilometer selatan Labuha dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa kembali terekam pada pukul 9.25 WIB dari lokasi sumbernya di 0,8 LS dan 127,7 BT atau di darat, 29 kilometer tenggara Labuha. Kali ini kekuatannya 4,7 M dengan kedalaman sumber gempa juga 10 kilometer. Guncangan dari kedua gempa tersebut bisa dirasakan hingga skala III MMI (bisa dirasakan di dalam rumah, seakan ada truk yang melintas).
Tiga gempa berikutnya terjadi pada Pukul 9.38, 16.03 dan 17.38 WIB. Pemetaan oleh BMKG menunjukkan lokasi seluruhnya sudah berada di bawah laut tapi masih di lokasi lintang dan bujur yang tak berselisih jauh. Sumber gempa pukul 9.38 WIB, misalnya, diketahui memiliki posisi 0,83 LS dan 127,6 BT.
Kekuatan tiga gempa itu tercatat sebesar 3,4; 3,6; dan 3,9 Magnitudo. Masing-masing berasal dari sumbernya yang berlokasi di laut, 24-17-29 kilometer tenggara Labuha. Dampak gemp-gempa dari kedalaman yang sama yakni 10 kilometer itu dirasakan di Labuha lebih lemah daripada dua yang pertama, yakni skala II MMI.
Baca juga:
Gempa Terkini dari Mentawai, Padang Merasakan Guncangan Lagi
Belum ada keterangan selain yang disampaikan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, melalui akun media sosialnya di Twitter perihal rentetan gempa di Labuha ini. Dia mencuit, "Menurut saya ini masih paket gempa Juli 2019 sesar Sorong-Maluku."