TEMPO.CO, Jakarta - Pembaruan penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) Jumat, 20 November 2020, menyebutkan bahwa orang yang merasa sehat dan mungkin tidak menyadari penularan mereka kepada orang lain kemungkinan bertanggung jawab atas lebih dari 50 penularan penularan Covid-19.
Anthony Fauci direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, memperingatkan bahwa penularan Covid-19 itu bisa terjadi saat santap bersama merayakan Thanksgiving, sebagaimana dilaporkan Business Insider, Sabtu.
"Saat ini, pada pertengahan hingga akhir November, kami menemukan bahwa kejadian seperti pertemuan kelompok teman dan keluarga di dalam ruangan karena cuaca dingin untuk makan malam menjadi sumber utama penyebaran tanpa gejala," katanya dalam kuliah virtual untuk Fakultas Kedokteran Universitas Virginia pada hari Rabu lalu.
"Itu tampaknya mendorong infeksi lebih banyak saat ini daripada pertemuan di bar dan tempat lain."
Laporan CDC menekankan bahwa masker membantu mengurangi penyebaran tanpa gejala karena dapat melindungi pemakai masker dan orang-orang di sekitarnya.
Itulah mengapa para ahli seperti Fauci mengatakan AS akan mendapat manfaat dari mandat masker nasional. Jika 95 persen orang Amerika mulai memakai masker pada akhir September, itu bisa menyelamatkan hampir 130.000 nyawa pada Maret, menurut perhitungan oleh Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) Universitas Washington.
Hingga Sabtu, hampir 12 juta orang di AS telah terinfeksi virus corona dan lebih dari 254.000 telah meninggal.
Penelitian menunjukkan bahwa orang tanpa gejala umumnya kurang menular daripada mereka yang mengalami gejala, karena mereka tidak mengeluarkan banyak virus. Tetapi rasa aman palsu yang muncul dengan kurangnya gejala dapat membuat orang tersebut kurang berhati-hati di sekitar orang lain. Mungkin itulah yang membuat mereka menjadi pendorong penyebaran virus yang signifikan.
Tidak jelas berapa lama orang tanpa gejala dapat menularkan penyakit. Dalam satu kasus, seorang pasien rumah sakit berusia 71 tahun dinyatakan positif mengidap Covid-19 - yang berarti tubuhnya masih mengandung jejak materi genetik virus - selama 100 hari tanpa menunjukkan gejala.
"Kami pikir setidaknya hingga hari ke-70, pasien ini akan dapat menyebarkan virus ke orang lain," Vincent Munster, ahli virologi di National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mengatakan kepada Business Insider.
Para peneliti percaya situasi tersebut muncul karena sistem kekebalan wanita tersebut yang lemah tidak dapat meningkatkan pertahanan yang substansial melawan virus.
Selain itu, orang yang mengalami gejala dapat menularkan penyakit sebelum penyakitnya terlihat. Dalam tahap pra-gejala ini, hari sebelum Anda menunjukkan gejala dapat menjadi hari-hari Anda memuntahkan virus paling banyak.
Sumber: BUSINESS INSIDER