Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Bunuh Diri, Tim Dosen Unpad Luncurkan Aplikasi De-Stres

image-gnews
Ilustrasi. TEMPO/Zulkarnain
Ilustrasi. TEMPO/Zulkarnain
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Tim dosen lintas jurusan Universitas Padjadjaran (Unpad) membuat aplikasi De-Stres. Perangkat lunak itu memuat dua fitur utama untuk mengukur tingkat stres dan depresi, tapi ditujukan hanya untuk penggunanya yang berusia lebih dari 17 tahun.

Penggagas aplikasi De-Stres adalah Irma Melyani Puspitasari, dosen Farmakoterapi Gangguan Syaraf dan Psikiatri di Fakultas Farmasi. Dia menggandeng koleganya Rano K. Sinuraya dan Witriani dari Fakultas Psikologi untuk mengembangkan aplikasi tersebut. 

Baca juga:
Dosen, Staf, dan kini Rektor Unila Positif Covid-19

Irma mengungkap latar belakang pembuatan aplikasi itu terkait kondisi mahasiswa yang dinilainya merupakan kelompok rentan mengalami masalah dan gangguan mental. Tidak hanya berpengaruh kepada prestasi akademik, masalah yang datang juga berakibat pada penurunan kondisi fisik, "dan bahkan tidak jarang berujung pada bunuh diri,” katanya.

Lewat keterangan tertulis, Sabtu, 21 November 2020, Irma menerangkan, banyak mahasiswa ataupun masyarakat yang tidak terdeteksi memiliki gangguan kesehatan mental. Hal ini yang menyebabkan banyak kasus bunuh diri diakibatkan stres yang berujung pada depresi.

Menurut Irma, masyarakat umum bisa menggunakan De-Stres berulang kali secara berkala, untuk mengukur sendiri tingkat stres maupun depresi yang dialami. Idealnya. Irma menambahkan, aplikasi yang dikembangkan sejak 2019 itu  bisa digunakan sebulan sekali.

"Hasil pengukuran berfungsi untuk mencegah stres yang berkepanjangan hingga dapat menimbulkan depresi," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jawaban dari seluruh pertanyaan akan menunjukkan apakah tingkat stres pengguna aplikasi dalam taraf ringan, sedang, atau berat. Pada kondisi yang berat, aplikasi akan menyarankan pengguna untuk mengatasi masalahnya.

"Sarannya mulai dari dorongan untuk menceritakan masalah ke orang yang dipercaya hingga mendatangi psikolog atau psikiater."

Aplikasi De-Stres bisa diunduh gratis bagi pengguna smartphone bersistem operasi Android di Google Store. Dalam keterangannya, aplikasi itu merupakan bagian dari penelitian kesehatan jiwa dan telah disetujui oleh Komite Etik Penelitian Universitas Padjadjaran.

Penelitian itu bertujuan untuk mengembangkan aplikasi alat ukur tingkat stres dan kesehatan jiwa berbasis Android dan IOS. Keikutsertaan pengguna aplikasi dalam riset itu bersifat sukarela. Mereka hanya diwajibkan mengisi formulir mengenai data diri sebelum masuk ke pengukuran stres atau depresi.

Baca juga:
Unpad, Undip dan Unhas Bentuk Konsorsium Merdeka ala Meneri Nadiem 

Alat ukur stres yang digunakan yaitu Perceived Stress Scale dengan 10 pertanyaan. Adapun pengukur depresinya memakai alat kuisioner metode Beck Depression Inventory.   

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

9 menit lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
Dosen Untan Diduga Jadi Joki Nilai, Dekan FISIP Minta Mahasiswa Tak Umbar Kasus Tersebut

Dekan FISIP Untan meminta sivitas akademika agar tak mengumbar info soal dosen yang diduga jadi joki nilai.


Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

6 jam lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Setelah Gaduh Ferienjob Jerman, Giliran Mahasiswa Magang Kerja ke Hungaria Mengadu ke Hotline Bareskrim Polri

MIrip dengan keluhan peserta Ferienjob di Jerman, sejumlah mahasiswa magang kerja di Hungaria menyebut proram ini bukan magang melainkan TKI.


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

7 jam lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

7 jam lalu

Universitas Padjajaran atau Unpad. unpad.ac.id
Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.


10 Prodi di Unpad yang Punya Akreditasi Internasional, ada Fakultas Hukum hingga Ekonomi

8 jam lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
10 Prodi di Unpad yang Punya Akreditasi Internasional, ada Fakultas Hukum hingga Ekonomi

Apa saja prodi di Unpad yang sudah terakreditasi internasional?


Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

11 jam lalu

Pusat Pelayanan Terpadu Unpad, Bandung. (unpad.ac,id)
Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka pendaftaran Beasiswa Fast Track Magister Doktor 2024 untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 dan S3.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

22 jam lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

1 hari lalu

Aldilla Stephanie Suwana, penerima beasiswa Fulbright di Harvard Law School. Dok.Pribadi
Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

1 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

1 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.