TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) yang dirilis Jumat, 20 November 2020, menemukan bahwa wilayah di Kansas yang mengadopsi mandat masker mengalami penurunan penularan Covid-19 dibandingkan dengan wilayah yang tidak mengadopsinya.
Gubernur Kansas Laura Kelly, seorang Demokrat, pada 3 Juli 2020, mengeluarkan mandat masker di seluruh negara bagian itu, tetapi wilayah dapat memilih tidak ikut secara individual dari mandat itu. Sekitar 90 wilayah memilih tidak ikut, menurut laporan 8 Juli dari Wichita Eagle.
Menurut laporan CDC, setelah dikeluarkannya mandat itu, insiden Covid-19 menurun di 24 wilayah dengan mandat masker tetapi meningkat di 81 wilayah yang memilih untuk tidak ikut serta. Para peneliti CDC dan Departemen Kesehatan Kansas menemukan insiden Covid-19 menurun sebesar 6 persen di wilayah yang mengikuti mandat dibandingkan dengan peningkatan 100 persen di wilayah yang tidak mewajibkan masker.
Temuan ini mendukung penurunan serupa yang terlihat di 15 negara bagian dan di Washington DC, yang mewajibkan penggunaan masker, dibandingkan dengan negara bagian yang tidak memiliki mandat masker, menurut CDC.
Kelly pada hari Rabu mengumumkan mandat masker baru, efektif minggu depan, yang mewajibkan masker di ruang publik, fasilitas perawatan kesehatan, jalur transportasi umum, dan ruang luar ruangan di mana jarak sosial tidak memungkinkan, The Hill melaporkan. Kelly juga merencanakan kampanye informasi publik untuk mendorong penggunaan masker di negara bagian tersebut.
Menurut data yang dianalisis oleh Universitas Johns Hopkins, ada 136.861 kasus penyakit yang dikonfirmasi di seluruh negara bagian Kansas, yang mengakibatkan setidaknya 1.306 kematian. Selama seminggu terakhir, lebih dari 35 persen tes yang dilakukan ternyata positif, yang tiga kali lebih tinggi dari angka 10 persen secara nasional.
Laporan CDC menggaungkan permohonan selama berbulan-bulan dari para ahli medis dan komunitas sains, yang telah mendesak penggunaan masker wajah secara luas untuk membendung penyebaran Covid-19. Presiden Donald Trump dan banyak sekutunya dari Partai Republik telah menentang mandat masker, dengan alasan penggunaannya harus diserahkan kepada individu, yang menyebabkan seringnya bentrokan antara Demokrat dan Republik dan konfrontasi publik yang tidak pasti antara warga AS.
Presiden terpilih Joe Biden mengatakan dia akan mempertimbangkan untuk menerapkan mandat masker nasional sebagai bagian dari strategi mitigasi Covid-19, dan Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, pada bulan Oktober mengatakan dia mendukung mandat masker.
Sumber: BUSINESS INSIDER