TEMPO.CO, Jakarta - Para pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka berencana untuk merilis 6,4 juta dosis vaksin Covid-19 secara nasional dalam distribusi awal. Distribusi itu dilakukan setelah vaksin disetujui oleh regulator untuk penggunaan darurat.
Pejabat dari program Operation Warp Speed pemerintah mengatakan kepada wartawan bahwa negara bagian dan yurisdiksi lain telah diberi tahu pada Jumat lalu, 20 November 2020, tentang perkiraan alokasi vaksin mereka dalam pengiriman pertama.
"Sehingga mereka dapat mulai merencanakan cara terbaik mendistribusikannya ke populasi berisiko tinggi mereka," ujar pejabat itu, seperti dikutip Reuters, 25 November 2020.
Para pejabat sebelumnya mengatakan mereka mengantisipasi 40 juta dosis akan didistribusikan pada akhir tahun, jumlah yang mereka tegaskan pada Selasa kemarin, 24 November 2020.
Sementara produsen vaksin Pfizer minggu lalu mengajukan izin penggunaan darurat pertama di Amerika (EUA) dari vaksin Covid-19 setelah merilis data yang menunjukkan 95 persen efektif dalam mencegah penyakit dalam uji coba besar Tahap III.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) diperkirakan akan memutuskan EUA setelah komite penasihat ahli bertemu untuk membahas vaksin pada 10 Desember mendatang.
Para pejabat juga menjelaskan bahwa Pfizer, yang mengembangkan vaksinnya dengan mitra Jerman BioNTech SE dan pihak lain yang terlibat dalam pengiriman dan penanganan vaksin telah mulai melatih uji coba untuk memastikan infrastruktur distribusi berfungsi dengan baik.
Untuk proses bagaimana vaksin akan didistribusikan itu menjadi tanggung jawab negara bagian dan wilayah Amerika. Pembuat obat, bersama dengan pejabat federal, akan mengirimkan vaksin mereka ke yurisdiksi ini, tapi gubernur diharapkan untuk menentukan cara terbaik untuk mendistribusikannya di negara bagian mereka.
Negara bagian telah mengembangkan rencana individu yang memprioritaskan siapa yang akan menjadi orang pertama menerima dosis vaksin saat tersedia. Banyak negara bagian mengatakan mereka berencana untuk memvaksinasi petugas perawatan kesehatan dan penghuni panti jompo sebagai langkah awal.
REUTERS