TEMPO.CO, Moskow - Pejabat di sebuah perusahaan besar yang memproduksi bulu hewan di Rusia mengusulkan vaksinasi pada hewan cerpelai. Tujuannya, mencegah penyebaran Covid-19 di negeri itu dan menghindari pemusnahan seperti yang dilakukan terhadap jutaan ekor cerpelai di Denmark dan beberapa negara lainnya.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan kekhawatiran tentang ancaman penularan virus corona Covid-19 dari cerpelai ke manusia. Hal ini menyusul temuan mutasi virus tersebut pada mamalia yang banyak diternakkan di Eropa tersebut.
Bila virus corona mutan itu sampai melompat ke manusia, pengembangan vaksin Covid-19 yang selama ini telah dilakukan dan hampir rampung bisa jadi tak efektif. Itu sebabnya, dua pekan lalu, Denmark memerintahkan pemusnahan 17 juta cerpelai di negara itu.
Ivan Nesterov, penjabat kepala perusahaan bulu Rusia, Sable, awalnya mengatakan kepada Stasiun TV Zvezda pada Senin, 23 November 2020, tentang harapan vaksinasi pada cerpelai itu. Dia meyakinkan kalau di Rusia sedang diuji sebuah vaksin dan dapat memvaksinasi cerpelai begitu prosesnya rampung.
Saat dihubungi pada Selasa, 24 November 2020, ia mengalihkan pertanyaan ke Kementerian Pertanian. Sementara, departemen kedokteran hewan kementerian terkait belum merespons permintaan komentar untuk vaksinasi cerpelai itu.
Baca juga:
Meluas, Temuan Cerpelai Bawa Virus Corona Covid-19 di Eropa
Rusia telah mengizinkan penggunaan darurat vaksin Covid-19 pada manusia. Awal November ini, Rusia mengumumkan riset praklinis vaksin COVID-19 untuk hewan, dengan melibatkan 40 kucing dan 40 anjing.