TEMPO.CO, Kendal - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan pengembangan bibit Vaksin Merah Putih telah mendekati tahap uji praklinis. Dalam tahap itu, vaksin akan diuji coba terhadap hewan.
Dia menyebutkan, ada tiga institusi pengembang bibit vaksin yang telah mendekati uji praklinis. "Yaitu Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia, dan Universitas Airlangga," sebutnya di Kendal, Jawa Tengah, pada Kamis, 26 November 2020.
Adapun tiga institusi lain yang juga turut mengembangkan bibit vaksin, yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Universitas Gajah Mada masih terus menggenjot penelitian di laboratorium.
Bambang mentargetkan pengembangan vaksin buatan dalam negeri tersebut akan diuji klinis pada triwulan pertama tahun depan. "Sudah bisa diserahkan kepada Bio Farma untuk kemudian dilakukan uji klinis terhadap manusia," tutur dia.
Proses uji klinis itu akan dilakukan sebanyak tiga kali untuk memastikan keamanan vaksin. "Dan tentunya memastikan kemanjuran atau efektivitas," kata mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional tersebut.
Dari tiga institusi dengan pengembangan vaksin paling cepat itu, Bambang berharap mampu memproduksi masal pada triwulan keempat 2021. "Setelah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan, setelah itu bisa dilakukan vaksinasi," ucapnya.
JAMAL A. NASHR