TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro membeberkan progres inovasi alat pendeteksi Covid-19 bernama GeNose yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Alat yang bekerja mendeteksi virus coron di embusan napas itu, kata menristek, sudah hampir rampung uji klinis tahap dua.
“Uji klinis tahap kedua karena sebelumnya baru satu rumah sakit dengan jumlah pasien yang sangat terbatas,” ujar Bambang, Jumat 27 November 2020.
Tahap dua uji klinis GeNose, Bambang menjelaskan, melibatkan 10 rumah sakit dengan target lebih dari 1.600 pasien atau sampel. Diharapkannya, pada Desember nanti, setelah tahap uji klinis kedua selesai, alat pengendus Covid-19 ini sudah bisa didistribusikan untuk keperluan masyarakat.
Namun Bambang mengingatkan, jika sejauh ini, alat itu belum mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan sebagai syarat untuk distribusi. Jadi fokus November ini, dia menambahkan, paling cepat merampungkan penyelesaian uji klinis tahap kedua serta masuk tahap produksi.
Bambang menjelaskan GeNose sudah memiliki prototipe. Dalam ujicoba pertamanya di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta pun alat yang ditanami teknologi kecerdasan buatan itu mampu mendeteksi Covid-19 dengan tingkat akurasi hingga 97 persen.
“Itu dibandingkan dengan akurasi terhadap swab test PCR yang jadi standar tes infeksi virus corona Covid-19,” ujar Menristek.
Mesin GeNose. dok.UGM
Hanya saja, kata Bambang, alat atau prototipe yang ada sedang disempurnakan di bagian tempat penyimpanan embusan napas. Penyempurnaan untuk memastikan lagi alat itu ketika nanti diproduksi dan dipakai massal bisa selalu dalam kondisi steril.
“Karena alat ini akan banyak dipakai maka harus ada penyempurnaan alat penyimpanan agar aman khususnya dari paparan virus corona penyebab Covid-19 itu sendiri,” ujar Bambang.
Baca juga:
Alat Tes Covid-19 lewat Napas akan Dibanderol Harga Rp 40 Juta
Bambang mengaku memberi dukungan penuh kepada UGM untuk pengembangan alat ini. Di antaranya lewat pembiayaan anggaran untuk melakukan uji klinis tahap kedua yang digencarkan selama November ini agar Desember bisa segera distribusi.