TEMPO.CO, Guangzhou - Dua vaksin nanopartikel baru untuk SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, mampu memunculkan antibodi penawar yang kuat dan respons imun mobile pada hewan, kata sejumlah sumber dari Universitas Sun Yat-sen yang berbasis di Guangzhou pada Jumat, 27 November 2020.
Para peneliti universitas itu memformulasikan dua vaksin nanopartikel berdasarkan domain pengikat reseptor dan ulangan heptad dari SARS-CoV-2. Mereka mampu menginduksi antibodi tingkat tinggi terhadap Covid-19 pada tikus dan kera rhesus, menghadirkan pendekatan vaksinasi yang menjanjikan melawan virus itu.
Hasil tes pada hewan tersebut diterbitkan pekan ini di jurnal internasional Immunity.
Kepala peneliti Zhang Hui mengatakan vaksin nanopartikel dihasilkan dengan mengonjugasikan protein rekombinan multi antigenik menjadi nanopartikel 24-mer yang cenderung menghasilkan respons imun yang lebih kuat dibandingkan dengan monomer yang digunakan dalam vaksin konvensional.
Vaksin nanopartikel tersebut berpotensi aman dan tidak menimbulkan efek samping yang parah seperti kerusakan organ pada tikus. Selain itu, tidak ada peningkatan infeksi yang bergantung pada antibodi yang terdeteksi dalam percobaan itu, menurut penelitian tersebut.
"Kami melakukan 161 percobaan selama tiga bulan sebelum keefektifan dan keamanan vaksin itu divalidasi pada hewan," kata Zhang.
Vaksin itu sedang diajukan untuk mendapatkan persetujuan klinis dari Administrasi Produk Medis Nasional.
"Memperkuat penelitian dan pengembangan vaksin adalah solusi mendasar untuk menghilangkan ancaman kesehatan masyarakat," imbuh Zhang.
ANTARA