TEMPO.CO, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat dan tim dari Yayasan ARSARI Djojohadikusumo melepasliar sepasang harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) kakak beradik. Keduanya yang diyakini bersaudara seinduk adalah Putra Singgulung dan Putri Singgulung.
Kepala BKSDA Sumatera Barat Erly Sukrismanto menerangkan bahwa proses lepas liar dilakukan di kawasan hutan yang masih dianggap alami di kawasan yang tidak dipaparkan lokasinya pada Kamis-Jumat lalu. Erly hanya menyebutkan perjalanan yang ditempuh selama kurang lebih delapan jam masih harus dilanjutkan dengan berjalan kaki karena tim terhambat tanah longsor.
Baca juga:
LIPI Beberkan 7 Jenis Lobster di Indonesia, Termahal Rp 1,5 Juta per Kilogram
“Walaupun perjalanan cukup berat, namun kami sangat berbahagia bisa melaksanakan amanah dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK untuk mengembalikan sepasang satwa liar yang terancam punah ini kembali ke habitat alaminya,” kata Erly, dalam keterangan yang dibagikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Senin 30 November 2020.
Harimau tersebut sebelumnya dititip rawat selama kurang lebih lima bulan di PR-HSD ARSARI. Putri Singgulung mulai direhabilitasi sejak 14 Juni 2020 dan Putra Singgulung menyusul sejak 29 Juni. Keduanya berasal dari hasil perangkap tim BKSDA di Nagari Gantuang Ciri, Kabupaten Solok, pada Juni lalu. Saat itu tim menerima laporan dari warga setempat tentang keberadaan tiga harimau dan dua di antaranya bisa diperangkap yakni Putri dan Putra Singgulung.
Sebelum dilepas liar kembali di habitatanya yang masih alami, keduanya telah dipastikan sehat lewat pemeriksaan 22-23 November 2020. Satu indikator lainnya yang mendasari keputusan lepas liar adalah gigi permanen yang sudah lengkap.
“Baik Putra maupun Putri dalam kondisi sehat, tidak ada gangguan fisik, pertumbuhannya signifikan, baik berat badan maupun panjang tubuh, sehingga kami telah merekomendasikan kesiapannya untuk lepas liar,” kata dokter hewan Kartika Amarilis yang sekaligus Manajer Operasional PR-HSD ARSARI.
Saat proses lepas liar, Putra Singgulung terlebih dahulu melakukan lompatan pertama ke alam liar. Selanjutnya, Putri Singgulung sekitar tiga jam kemudian.
Baca juga:
Pakar Satwa Liar Sebut Harimau Sumatera Dapat Berapdatasi dengan Manusia
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno, menyampaikan apresiasi terhadap segenap pihak yang telah membantu upaya konservasi harimau sumatera. Mulai dari proses evakuasi, rehabilitasi hingga lepas liarnya.
“Dukungan berbagai pihak yang tidak pernah surut, apalagi di masa pandemi ini, merupakan sinergi yang amat penting untuk menjaga Bumi kita dan kelestarian satwa liar di dalamnya,” katanya.