TEMPO.CO, Jakarta - Gempa tektonik bermagnitudo 4,9 menggetarkan Kota Langsa, Aceh, Kamis 3 Desember 2020 pukul 10.51 WIB. Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sumber gempa berada di darat. “Sekitar 21 kilometer arah barat laut Langsa,” kata Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.
BMKG mencatat pusat atau episenter gempa pada koordinat 4,61 LU dan 97,82 BT. Gempa tergolong dangkal dengan kedalaman sumber 8 kilometer. “Gempa dipicu oleh aktivitas sesar di Zona Struktur Sabuk Lipatan-Sesar Anjak Langsa,” katanya lewat keterangan tertulis, Kamis 3 Desember 2020.
Dampak gempa berdasarkan peta tingkat guncangan BMKG dan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di wilayah Langsa, Ramiah, Kemuning, Tualancut dan sekitarnya. Skala intensitas gempanya III MMI, yaitu guncangan dirasakan orang banyak seakan-akan ada truk berlalu.
Sejauh ini BMKG menyatakan belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Sebelumnya di lokasi yang sama pada 27 September 2018 pukul 00.51 WIB juga pernah terjadi gempa. Kekuatannya bermagnitudo 5,1. Gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault). Gempa saat itu menurut Daryono lebih kuat guncangannya daripada lindu hari ini.
Skala intensitas gempanya berkisar III-IV MMI. Dilaporkan banyak warga Langsa berlarian ke luar rumah akibat terkejut oleh guncangan yang terjadi secara tiba-tiba. Guncangan gempa juga dirasakan di Takengon, Medan dan Kabanjahe dengan skala intensitas II MMI.
Menurut Daryono, zona Sesar Anjak Langsa sangat aktif dan patut diwaspadai masyarakat. Kluster gempanya cukup padat di sekitar Bayeuen, Birimrayeu, dan Jambo Campli.
ANWAR SISWADI