TEMPO.CO, Pamekasan - Penambahan kasus positif Covid-19 belakangan ini tak terkecuali datang dari lingkungan kampus. Ditandai dengan bertambahnya jumlah kampus yang harus memutuskan tutup total sementara karena merebaknya infeksi virus penyebab pneumonia dan sejumlah gejala penyakit lain itu di lingkungannya.
Kampus yang dikabarkan terbaru terdampak wabah Covid-19 adalah Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Jawa Timur. Satuan Tugas Covid-19 di universitas itu melakukan rapid test atau tes cepat kepada semua dosen dan karyawan menyusul terpaparnya Rektor UTM Bangkalan Muh Syarif.
Baca juga:
Covid-19 di USU: Rektor Sembuh, Kampus Lockdown
"Tes dilakukan secara massal pada Rabu kemarin dan saat ini kampus sedang ditutup, semua dosen dan karyawan untuk sementara belum diperbolehkan masuk hingga situasi aman," kata dosen UTM Bangkalan, Machfud, kepada ANTARA, Kamis 3 Desember 2020.
Machfud tak terkecuali menjalani tes itu dan telah mendapati hasilnya non-reaktif. Tapi itu tak mampu menghindarkannya dari kewajiban memberi kuliah dalam jaringan. Sebelumnya, kuliah mahasiswa di sebagian tingkatan sudah dilakukan secara tatap muka di universitas itu.
"Imbauan dari rektorat agar secara daring dulu seluruhnya, untuk mencegah penyebaran yang lebih luas," kata dosen asal Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan ini.
Selain melakukan tes cepat kepada para dosen dan karyawan, Satgas Covid-19 UTM Bangkalan juga meminta kepada mahasiswa atau masyarakat yang pernah kontak dengan sang rektor agar melakukan tes secara mandiri. Rektor Muh Syarif terkonfirmasi positif terpapar virus corona berdasarkan hasil tes usap (swab test) yang hasilnya diketahui Minggu 29 November.
Satgas juga langsung melakukan pelacakan dan sterilisasi di lingkungan Gedung Graha Utama dan melakukan penyemprotan disinfektan di area kampus UTM. Pelayanan administrasi dan non-administrasi mulai 2 hingga 10 Desember 2020 juga dilakukan secara daring.
Sementara itu, Kabupaten Bangkalan terdata sebagai kabupaten dengan jumlah terbanyak kedua melaporkan kasus positif Covid-19 di Pulau Madura per 30 November. Tertinggi adalah Kabupaten Sumenep dengan 739 orang lalu Bangkalan 714 orang, diikuti Pamekasan 426 orang, dan Kabupaten Sampang 324 orang.
Secara terpisah, psikiater sekaligus Guru Besar Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)-RSCM, Dadang Hawari, meninggal pada Kamis sore. Profesor yang telah berusia 80 tahun itu sempat dirawat di rumah sakit bersama istrinya karena positif Covid-19.
"Almarhum sempat terinfeksi Covid-19 dan terakhir sebelum meninggalnya, hasil tes usapnya sudah negatif," ujar Dekan FKUI, Ari F. Syam, saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Dadang dikenangnya sebagai seorang psikiater yang berjuang mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA), termasuk mencegah HIV/AIDS. "Buku-bukunya menjadi referensi untuk penanganan kasus NAPZA di Indonesia, banyak penghargaan nasional dan internasional yang diraih almarhum," tulis Ari dalam akun media sosialnya.