Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Radar BPPT Kuatkan Prediksi Cuaca Hujan Lebat di Jabodetabek Sampai Jumat

Reporter

image-gnews
Warga berada di dalam rumahnya yang terendam banjir di Desa Keusik, Lebak, Banten, Kamis 3 Desember 2020. Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Cimoyan akibat curah hujan tinggi sejak malam hari mengakibatkan puluhan rumah di daerah tersebut terendam banjir. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Warga berada di dalam rumahnya yang terendam banjir di Desa Keusik, Lebak, Banten, Kamis 3 Desember 2020. Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Cimoyan akibat curah hujan tinggi sejak malam hari mengakibatkan puluhan rumah di daerah tersebut terendam banjir. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya pusat tekanan rendah di selatan Pulau Jawa bagian barat, merupakan faktor dominan penyebab hujan lebat yang terjadi di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya sepanjang Minggu 6 Desember 2020. Pusat tekanan rendah ini menyebabkan adanya konvergensi sehingga terjadi penumpukan massa udara di sekitar Pulau Jawa bagian barat. Kondisi tersebut diprediksi akan terjadi hingga empat hari mendatang, atau Jumat 11 Desember 2020.

“Jika low pressure area bergerak terus ke arah timur, dampaknya bisa terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kecuali terjadi pergerakan ke arah tenggara menjauhi Pulau Jawa, maka dampaknya bisa akan berkurang,” kata Jon Arifian, Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Senin 7 Desember 2020.

Baca juga:
BMKG Pantau Bibit Badai Siklon Tropis di Selatan Banten

Selain itu, perbedaan suhu muka laut antara wilayah Samudra Pasifik bagian timur dan barat mengindikasikan adanya fenomena La Nina sehingga hujan akan lebih intensif terjadi dibandingkan kondisi normal. “Faktor-faktor lain seperti Maden Julian Oscilation (MJO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) juga memperbesar potensi hujan di Indonesia walaupun tidak begitu signifikan," kata Jon Arifian.

Seperti diketahui, pada akhir pekan pertama Desember 2020, wilayah Jabodetabek dan sekitarnya diguyur hujan hampir sepanjang hari dan merata. Hal ini terpantau oleh observasi Mobile Radar BBTMC-BPPT yang dioperasikan di Kawasan Puspiptek Serpong sejak dua bulan yang lalu. “Mobile radar BBTMC-BPPT memiliki radius jangkauan mencapai 50 kilometer sengaja dioperasikan sejak Oktober 2020 untuk mengamati kejadian hujan di wilayah Jabodetabek,” kata Jon.

Menurutnya, BBTMC mengembangkan sistem pemantauan cuaca menggunakan radar cuaca untuk kepentingan operasional layanan teknologi modifikasi cuaca untuk memitigasi bencana hidrometeorologi, khususnya di wilayah Jabodetabek. Dari keluaran sistem itu pula bisa diprediksi kalau kejadian hujan di wilayah Jabodetabek masih akan berlangsung hingga sekitar empat hari ke depan.

Prediksi itu serupa dengan yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sehari sebelumnya. Selain pemantauan terhadap bibit badai siklon tropis di Samudera Hindia di selatan Banten, BMKG juga menyebut beberapa faktor seperti dinamika atmosfer yang tidak stabil sebagai penyebab tingginya intensitas hujan di wilayah Indonesia 5-11 Desember.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Faktor-faktor itu seperti aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia. “Adanya pusaran angin atau sirkulasi siklonik yang terpantau di beberapa tempat,” ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto lewat keterangan tertulis, Minggu 6 Desember 2020.

Peneliti cuaca dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Erma Yulihastin memberi catatan khusus atas bibit siklon tropis 96S. Bibit siklon itu disebutnya terbentuk sangat dekat dengan wilayah di pesisir barat daya dan selatan Jawa bagian barat termasuk Banten sejak Sabtu, 5 Desember 2020.

Menurutnya, bibit siklon itulah yang telah memicu hujan dinihari dengan intensitas sedang hingga tinggi di sejumlah wilayah di Jawa bagian barat seperti Depok dan Bogor beberapa hari terakhis. Sama sepertti prediksi BMKG dan belakanan BBTMC, hujan intensitas sedang hingga tinggi itu disebutnya cenderung persisten terbentuk sepanjang hari bahkan berhari-hari di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, dari barat hingga ke timur.

Baca juga:
Taifun Molave Sampai di Vietnam, Ini yang Terjadi

"Penyebabnya adalah pergerakan bibit badai siklon tropis atau disebut juga dengan Tropical Cyclone (TC) 96S yang terjadi secara zonal atau membujur dari barat ke timur," katanya lewat keterangan tertulis, Minggu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

8 jam lalu

Suasana hujan yang mengguyur kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Januari 2022. Badan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi curah hujan tahun ini sedikit lebih rendah dibandingkan 2021 lalu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Petir, Angin Kencang di Jakarta Selatan, Timur dan Barat

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini potensi hujan disertai petir dan angin kencang di Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Barat siang atau sore.


Peringatan Dini Cuaca BMKG, Simak Sebaran Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

10 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Peringatan Dini Cuaca BMKG, Simak Sebaran Wilayah Berpotensi Hujan Lebat Hari Ini

Dalam peringatan dini cuaca BMKG 28-30 Maret 2023 tampak daftar wilayah berpotensi hujan lebat terus berkurang dari hari ke hari.


Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

10 jam lalu

Pengungsi korban banjir bersiap meninggalkan posko pengungsian di gedung DPRD, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 26 Maret 2024. Sebanyak 3.756 jiwa pengungsi korban banjir Demak yang mengungsi ke Kabupaten Kudus mulai dipulangkan ke daerah asal secara bertahap, karena banjir sejak (13/3/2024) yang merendam 126 desa di 13 kecamatan yang mengakibatkan 131.703 jiwa terdampak dan13.027 jiwa diantaranya mengungsi tersebut mulai surut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Tersisa empat titik banjir di Demak dengan ketinggian 10-20 sentimeter. Pengerahan teknologi modifikasi cuaca belum berani dihentikan.


Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

21 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa di Laut M4,7 Guncang Gunungkidul Yogyakarta, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

1 hari lalu

Satelit rakitan dalam negeri bernama LAPAN A2/LAPAN ORARI yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2015. Peluncurannya sendiri akan dilakukan di pusat antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Nantinya, satelit akan dibawa ke orbit dengan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India. [TEMPO/Subekti; SB2015090312] KOMUNIKA ONLINE
BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.


BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

1 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau perkembangan cuaca di layar pemantau cuaca di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/10). TEMPO/Tony Hartawan
BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 28 - 29 Maret 2024.


Masih Banyak Potensi Hujan dan Hujan Lebat Hari Ini, Simak Peringatan Dini Cuaca BMKG

1 hari lalu

Delman melintasi banjir di Jalan Raya Gading Kirana, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI menncatat banjir terjadi pada 11 ruas jalan di DKI Jakarta yang disebabkan curah hujan tinggi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Masih Banyak Potensi Hujan dan Hujan Lebat Hari Ini, Simak Peringatan Dini Cuaca BMKG

Sebagian besar wilayah di Indonesia masih berpotensi hujan maupun hujan lebat hari ini, Kamis 28 Maret 2024, menurut peringatan dini cuaca BMKG.


BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Berawan Pagi Ini, Hujan Merata Sejak Siang Hingga Malam

2 hari lalu

Tangkapan layar pergerakan dua bibit Siklon Tropis 98S dan 90W yang dirilis BMKG, Jumat 7 April 2023. (ANTARA/HO-BMKG)
BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Berawan Pagi Ini, Hujan Merata Sejak Siang Hingga Malam

Jakarta diperkirakan berawan sejak dinihari hingga Rabu pagi ini. Hujan baru berpeluang turun sejak sore ke malam.


Gempa yang Goyang Majalengka Selepas Sahur Kelima Setelah di Bitung, Kolaka, Bawean, dan Poso

3 hari lalu

Lokasi pusat gempa di Majalengka, Jawa Barat. Foto : X
Gempa yang Goyang Majalengka Selepas Sahur Kelima Setelah di Bitung, Kolaka, Bawean, dan Poso

Gempa bermagnitudo 3,1 menggoyang wilayah Sumedang, Majalengka, serta Kabupaten Bandung Barat di Jawa Barat selepas sahur, Selasa 26 Maret 2024.


BMKG: Sembilan Daerah Berstatus Siaga dan Waspada Cuaca Ekstrem

3 hari lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
BMKG: Sembilan Daerah Berstatus Siaga dan Waspada Cuaca Ekstrem

Provinsi Jawa Barat ditetapkan berstatus siaga dampak cuaca ekstrem yang dapat berujung bencana.