TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah fenomena astronomi mewarnai langit di Indonesia sepanjang pekan ini--andai cuaca berawan maupun hujan tak menghalangi. Planetarium Jakarta mengabarkannya lewat akun media sosial Instagram. "Jangan sampai terlewat ya sahabat, dan juga siapkan kamera kalian untuk memotret!" tertulis di akun itu pada awal pekan ini.
Fenomena-fenomena yang bisa dinikmati dimulai dari Bulan yang berada pada separuh akhir yang puncaknya sudah terjadi pada Selasa tengah hari, 8 Desember 2020. Jika ini sudah terlewat, fenomena berikutnya adalah 13 Desember mendatang.
"Pada saat itu, Bulan berkonjungsi dengan Planet Venus yang puncaknya terjadi pada pukul 05.00 WIB," tertulis di akun itu.
Puncak fenomena Hujan Meteor Geminid lalu akan terjadi pada malam harinya tembus dampai pagi keesokan harinya, 13-14 Desember 2020. Pengamatan tepatnya bisa dilakukan di arah timur laut, lokasi rasi bintang Geminid, mulai pukul 19.59 WIB hingga waktu fajar 05.09 WIB.
Hujan meteor Geminid sebenarnya telah aktif sejak 4 Desember lalu. Fenomena ini baru akan habis seluruhnya diperkirakan pada 17 Desember.
Menurut catatan yang pernah disampaikan Avivah Yamani, penggiat astronomi di komunitas Langit Selatan, atraksi puncak berupa lesatan puing-puing asteroid 3200 Phaeton sebanyak 150 meteor per jam. Kecepatanya 35 kilometer per detik.
Catatannya di laman Langit Selatan, waktu terbaik untuk mengamati puncak hujan meteor Geminid adalah pukul 02.00 WIB. Alasannya karena pada saat itu titik arah datang meteor berada pada titik tertinggi di langit.
Baca juga:
Badai Siklon Tropis di Balik Cuaca Hujan di Jabodetabek Sepekan Ini
Lalu pada 14 Desember pula, pada malamnya, fenomena astronomi lain ganti menyapa yaitu fase Bulan Baru. Puncaknya terjadi pada pukul 20.20 WIB.