TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Terbuka, Ojat Darojat, memastikan tidak akan ada yang dirugikan akibat adanya kendala teknis saat pelaksanaan ujian akhir semester Sabtu lalu. “UT akan menyiapkan hari pengganti ujian apabila pada hari yang dijadwalkan terdapat hambatan aplikasi yang mengganggu kelancaran ujian mahasiswa,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa 8 Desember 2020.
Satu skema baru dalam penyelenggaraan ujian akhir semester di Universitas Terbuka pada semester ganjil 2020/2021 ini adalah model take home exam (THE). Skema digunakan dalam rangka mengoptimalkan layanan dalam jaringan alias online, khususnya layanan ujian, di masa pandemi. Pelaksanaan UAS THE dijadwalkan berlangsung dari tanggal 5 hingga 18 Desember 2020.
Baca juga:
Pendidikan Jarak Jauh karena Pandemi, UT Siap Bantu Kampus Lain
Penyelenggaraan UAS THE merupakan yang pertama dan terbesar sepanjang sejarah Universitas Terbuka. Ujian diikuti oleh 312.236 mahasiswa yang tersebar di dalam dan di luar negeri, dengan total peserta ujian seluruh mata kuliah adalah 1.717.614.
“Kami menyadari kompleksitas dan risiko penyelenggaraan UAS daring dengan peserta sebesar itu," kata Ojat. Dia menambahkan, "Tim bekerja keras luar biasa mengembangkan aplikasi UAS THE dengan beberapa kali uji coba. Termasuk pada hari pertama yakni Sabtu (5 Desember) terjadi kendala teknis dan jaringan yang mengganggu pelaksanaan ujian.”
Ojat menegaskan tidak akan membiarkan mahasiswa bingung dan resah. Dia mengaku telah meminta agar disiapkan tim khusus yang akan mengkomunikasikan kepada mahasiswa dan internal manajemen dengan menggunakan berbagai saluran dan media terkait berbagai perubahan atau penyesuaian yang terjadi dengan pelaksanaan UAS THE.
Rektor juga mengungkap berbagai keluhan dan masukan datang dari berbagai pihak terutama mahasiswa melalui contact center dan media sosial. "Akan menjadi perhatian dan pertimbangan agar kualitas layanan pendidikan UT semakin baik ke depan," katanya menjanjikan.
Wakil Rektor 3 Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan Universitas Terbuka, Adi Winata, yang mendapat penugasan mengkoordinasikan penanganan UAS daring, menyatakan seluruh jajarannya bekerja dengan segenap tenaga agar seluruh mahasiswa dapat terlayani dengan baik. “Bagi mahasiswa yang belum berhasil mengunduh naskah dan mengunggah jawaban pada 5 Desember 2020 akan diberikan kesempatan mengikuti UAS kembali pada 20 Desember 2020,” katanya.
Karena kendala itu, telah diputuskan bahwa ujian akhir semester pada 6 dan 7 Desember 2020 ditunda dan digeser ke 21 dan 22 Desember. Pelaksanaan UAS pada hari berikutnya, setelah tanggal 7 Desember, tetap berjalan sesuai jadwal semula.
Adi juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak, khususnya mahasiswa UT atas kejadian dan ketidaknyamanan yang telah terjadi. Universitas, kata dia, sangat memahami keragaman domisili mahasiswa termasuk ketersediaan dan kelancaran jaringan internet.
Baca juga:
Pandemi Covid-19, ITB Lanjutkan Kuliah Daring Satu Semester Lagi
"Terutama bagi mahasiswa yang tinggal di pelosok yang harus berjuang sangat keras untuk dapat mengikuti UAS Online. Kendala pada UAS THE akan menjadi bahan evaluasi internal Universitas Terbuka ke depan agar layanan akademik kepada mahasiswa tetap berjalan maksimal,” kata dia.