Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMP-T Terminator, Tank Rusia Tak Takut Lagi Hadapi Perang Kota

Reporter

image-gnews
BMP-T Terminator Rusia. Wikipedia
BMP-T Terminator Rusia. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Rusia akhirnya menerima unit kendaraan pendukung tank BMP-T dalam jajaran kendaraan tempurnya, Senin 30 November 2020. BMP-T, juga dikenal sebagai Terminator, telah dirancang lebih dari 30 tahun lalu sebagai unit yang akan melapangkan jalan untuk tank-tank berat masuk ke perang kota.

Angkatan Darat Rusia telah menerima sebanyak delapan unit BMP-T untuk diuji dalam latihan militernya. Mereka tergabung dalam Divisi Tank ke-90 di Chelyabinsk.

Baca juga:
Adu Tank Tempur Baru Cina, Amerika, dan Rusia: Siapa Unggul?

Unit BMP-T menggunakan sasis tank T-90 dan mendesain ulang bagian yang biasa menjadi dudukan meriam, menggantinya dengan menempatkan banyak jenis persenjataan. Ada di sana dua autocannon 2A42 kaliber 30 millimeter, dua pelontar granat otomatis AGD-17, empat rudal supersonik anti-tank Ataka 9M120-1, dan beberapa di antaranya memiliki pula sebuah senapan mesin otomatis Kalashnikov berkendali jarak jauh kaliber 7,62 millimeter.

Krunya yang berjumlah lima personel (empat operator senjata dan satu pengemudi) terlindungi dalam sasis tank berat itu. Lapisannya juga telah didesain untuk menetralisir hunjaman hulu ledak. Kalangan militer menyebut satu unit Terminator mampu menggantikan peran satu peleton personel plus enam kendaraan bersenjata. 

"Keunikan dari kendaraan tempur ini adalah kemampuannya membidik tiga target sekaligus dengan persenjataannya itu," kata Kolonel Andrey Sigarev, Wakil Komandan Divisi Tank ke-90. 

BMP-T mulai didesain pada akhir 1980-an dan dilirik lagi setelah perang Chechnya 1994-1995. Dalam perang itu, Rusia kehilangan sejumlah besar tank dan kendaraan tempurnya menghadapi para gerilyawan Chechen. Pada malam tahun baru 1995, misalnya, pergerakan pasukan Rusia masuk ke Kota Grozny berakhir bak pembantaian.

Brigadi 'Maikop' kehilangan 800 tentara mereka yang gugur. Selain 20 dari 26 tank hancur, serta 102 dari 120 kendaraan tempur juga rusak hanya dalam dua hari pertempuran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satu faktor yang menyebabkan kehilangan besar itu adalah desain tank Rusia yang terkenal panjang dan rendah atau ceper. Desain itu mungkin membuat mereka menjadi lebih tak terlihat musuhnya, tapi juga membatasi kemampuannya untuk menggerakkan meriamnya naik-turun. Kemampuan ini penting saat perang kota, di mana gedung dan bangunan tinggi ada di sekeliling.

T-90 tank tangguh andalan Rusia, dilengkapi dengan mesin diesel yang mampu membawa T-90 bergerak sejauh 650 Km, hingga kecepatan 65 Km/perjam. T-90 diawaki 3 orang, dilengkapi dengan meriam kaliber 125mm yang dapat menembakan rudal. Selain itu terdapat senjata anti serangan udara yang menggunakan kaliber 12,7mm. militaryinfo2.com

Terbukti, tank-tank Rusia tidak cukup tinggi mendongakkan meriamnya untuk membidik musuhnya yang menyerang dari ketinggian. Ada senjata mesin berat 12,7 milimeter tapi ini didesain untuk menembaki helikopter dan pesawat. Saat dipakai di Grozny, operator senjata itu justru menjadi bidikan empuk senjata ringan personel anti-tank musuh di atas gedung.

BMP-T didesain untuk berkendara mengawal tank-tank Rusia memasuki medan perang semacam Grozny. BMP-T yang akan menyapu dan melenyapkan tim anti-tank musuh yang berumbunyi di atas gedung-gedung. Persenjataannya bisa bergerak liar membidik mereka tanpa harus ada awaknya yang terekspos bidikan musuh.

Baca juga:
Tank Amerika Tembak Teman Sendiri, yang Mengejutkan adalah Jaraknya

Tidak ada sandingan dari BMP-T di barat terutama di Amerika Serikat. Ini karena militer negara-negara NATO tak menganggapnya perlu karena perbedaan desain tank maupun strategi perang kota.

POPULAR MECHANICS | DEFENSE NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

8 jam lalu

Sebuah ambulans tiba di American University of Beirut Medical Center (AUBMC) ketika lebih dari 1.000 orang, termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis, terluka ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Setidaknya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia delapan tahun, dan 2.750 orang terluka dalam ledakan simultan pager genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah. REUTERS/Mohamed Azakir
Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.


Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

1 hari lalu

Ilustrasi logo Meta. (REUTERS/DADO RUVIC)
Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.


Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

1 hari lalu

Nuklir merupakan pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, namun, Indonesia belum melirik pemanfaatannya.
Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.


Meta Memblokir Media-media dari Rusia

1 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta


Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.


Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

1 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell


Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

1 hari lalu

Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar, Arsjad Rasjid memberikan keterangan saat meresmikan Media Center (TPNGP) di jalan Cemara no. 19 Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 15 Oktober 2023. Dalam keterangannya, rumah pemenangan tersebut digunakan sebagai pusat informasi Ganjar Pranowo untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.


Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

2 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.


Menteri Luar Negeri Korea Utara ke Rusia

2 hari lalu

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, saat mendatangi pertemuan dengan Duta Besar AS untuk Filipina di Hotel Ritz-Carlton Singapura, 11 Juni 2018. CHoe menjadi diplomat perempuan tertinggi yang ikut rombongan Korea Utara.[AP Photo/Yong Teck Lim, File]
Menteri Luar Negeri Korea Utara ke Rusia

Menteri Luar Negeri Korea Utara bertolak ke Rusia untuk menyampaikan pidato dan berdiskusi dalam sebuah forum


Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

3 hari lalu

Ketua DPR Puan Maharani (kiri) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung menemui Menteri Pertananan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di sela acara kunjungan Paus Fransiskus di Istana Negara, Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Perbandingan Jumlah Kementerian di Indonesia, AS, Rusia, dan India

Penambahan kementerian di Kabinet Prabowo menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah kementerian terbanyak di dunia.