TEMPO.CO, Jakarta - Militer Rusia akhirnya menerima unit kendaraan pendukung tank BMP-T dalam jajaran kendaraan tempurnya, Senin 30 November 2020. BMP-T, juga dikenal sebagai Terminator, telah dirancang lebih dari 30 tahun lalu sebagai unit yang akan melapangkan jalan untuk tank-tank berat masuk ke perang kota.
Angkatan Darat Rusia telah menerima sebanyak delapan unit BMP-T untuk diuji dalam latihan militernya. Mereka tergabung dalam Divisi Tank ke-90 di Chelyabinsk.
Baca juga:
Adu Tank Tempur Baru Cina, Amerika, dan Rusia: Siapa Unggul?
Unit BMP-T menggunakan sasis tank T-90 dan mendesain ulang bagian yang biasa menjadi dudukan meriam, menggantinya dengan menempatkan banyak jenis persenjataan. Ada di sana dua autocannon 2A42 kaliber 30 millimeter, dua pelontar granat otomatis AGD-17, empat rudal supersonik anti-tank Ataka 9M120-1, dan beberapa di antaranya memiliki pula sebuah senapan mesin otomatis Kalashnikov berkendali jarak jauh kaliber 7,62 millimeter.
Krunya yang berjumlah lima personel (empat operator senjata dan satu pengemudi) terlindungi dalam sasis tank berat itu. Lapisannya juga telah didesain untuk menetralisir hunjaman hulu ledak. Kalangan militer menyebut satu unit Terminator mampu menggantikan peran satu peleton personel plus enam kendaraan bersenjata.
"Keunikan dari kendaraan tempur ini adalah kemampuannya membidik tiga target sekaligus dengan persenjataannya itu," kata Kolonel Andrey Sigarev, Wakil Komandan Divisi Tank ke-90.
BMP-T mulai didesain pada akhir 1980-an dan dilirik lagi setelah perang Chechnya 1994-1995. Dalam perang itu, Rusia kehilangan sejumlah besar tank dan kendaraan tempurnya menghadapi para gerilyawan Chechen. Pada malam tahun baru 1995, misalnya, pergerakan pasukan Rusia masuk ke Kota Grozny berakhir bak pembantaian.
Brigadi 'Maikop' kehilangan 800 tentara mereka yang gugur. Selain 20 dari 26 tank hancur, serta 102 dari 120 kendaraan tempur juga rusak hanya dalam dua hari pertempuran.
Satu faktor yang menyebabkan kehilangan besar itu adalah desain tank Rusia yang terkenal panjang dan rendah atau ceper. Desain itu mungkin membuat mereka menjadi lebih tak terlihat musuhnya, tapi juga membatasi kemampuannya untuk menggerakkan meriamnya naik-turun. Kemampuan ini penting saat perang kota, di mana gedung dan bangunan tinggi ada di sekeliling.
T-90 tank tangguh andalan Rusia, dilengkapi dengan mesin diesel yang mampu membawa T-90 bergerak sejauh 650 Km, hingga kecepatan 65 Km/perjam. T-90 diawaki 3 orang, dilengkapi dengan meriam kaliber 125mm yang dapat menembakan rudal. Selain itu terdapat senjata anti serangan udara yang menggunakan kaliber 12,7mm. militaryinfo2.com
Terbukti, tank-tank Rusia tidak cukup tinggi mendongakkan meriamnya untuk membidik musuhnya yang menyerang dari ketinggian. Ada senjata mesin berat 12,7 milimeter tapi ini didesain untuk menembaki helikopter dan pesawat. Saat dipakai di Grozny, operator senjata itu justru menjadi bidikan empuk senjata ringan personel anti-tank musuh di atas gedung.
BMP-T didesain untuk berkendara mengawal tank-tank Rusia memasuki medan perang semacam Grozny. BMP-T yang akan menyapu dan melenyapkan tim anti-tank musuh yang berumbunyi di atas gedung-gedung. Persenjataannya bisa bergerak liar membidik mereka tanpa harus ada awaknya yang terekspos bidikan musuh.
Baca juga:
Tank Amerika Tembak Teman Sendiri, yang Mengejutkan adalah Jaraknya
Tidak ada sandingan dari BMP-T di barat terutama di Amerika Serikat. Ini karena militer negara-negara NATO tak menganggapnya perlu karena perbedaan desain tank maupun strategi perang kota.
POPULAR MECHANICS | DEFENSE NEWS