Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Industri Animasi Indonesia Tak Berkembang Meski Banyak Cerita Rakyat

image-gnews
Ilustrasi cerita rakyat Timun Mas. Youtube.com
Ilustrasi cerita rakyat Timun Mas. Youtube.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa ahli membeberkan alasan mengapa industri animasi di Indonesia tidak berkembang dalam acara webinar bertajuk “Animasi di Indonesia: Jaringan Sosial dan Pengembangan Konten Lokal”.

Webinar tersebut digelar Jumat, 11 Desember 2020, oleh Pusat Penelitian Kewilayahan (P2K) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Peneliti Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada (UGM) Aris Arif Mundayat menerangkan dirinya sering bertanya mengapa kisah yang banyak di masyarakat sering kalah dengan film-film animasi tingkat global. Padahal, menurutnya, banyak cerita rakyat, bahkan ada buku yang berjudul 366 cerita rakyat Nusantara.

“Kenapa kalah? sebenarnya ini bukan persoalan technical, karena banyak juga animator kita yang mendapat kontrak untuk ikut proyek animasi global. Kenapa cerita rakyat kalah? Ini menjadi pertanyaan yang sering saya tanyakan,” ujar dia, Jumat.

Sebenarnya, kata Aris yang merupakan lulusan antropologi UGM itu, problem utama industri besar seperti Pixar dan Disney itu masih sama dengan di Indonesia. Misalnya, dia mencontohkan, Indonesia membutuhkan 7.000-an animator, industri besar juga sama membutuhkan animator dalam jumlah yang besar.

Aris mengatakan industri global mencari talenta animasi itu ke seluruh dunia, yang artinya ada potensi jaringan yang perlu dipikirkan, bukan hanya untuk mengembangkan industri.

“Juga membangun model alternatif yang bisa kita dapatkan, model jaringan animasi global, karena mereka betul-betul menggunakan seniman animasi, termasuk Indonesia,” tutur dia.

Direktur dan Kurator-Produser Dapoer Dongen Noesantara Yudhi Soerjoatmodjo mengatakan dia menyadari ketika menjadi seorang pemimpin perusahaan game lokal bahwa secara visual dan digital kreativitas orang Indonesia mampu bersaing. Namun, kata dia, secara story telling masih buruk.

“Kami ini seperti tidak punya ide dan gagasannya sangat miskin bahkan. Jadi kalau bicara yang sifatnya dari tradisi, yang mereka lakukan hanya sekadar menggambar cerita itu dengan gambar baru, tapi ceritanya sama,” kata Yudhi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Misalnya, Yudhi mencontohkan, cerita Mahabharata, pasti yang diketahui hanya perang antara Pandawa dan Korawa. Kalaupun dikreasikan, Yudhi menambahkan, paling yang diubah hanya senjata yang digunakan saja, padahal banyak cerita-cerita sampingnya yang menarik.

Selain itu, Yudhi juga menemukan persoalan bacaan wawasan. Menurutnya, banyak para kreator yang tidak suka menambah wawasannya, dan hanya membaca di sekitar mereka. “Jadi kalau bicara game ya mereka hanya suka animasi, desain grafis, mereka tidak suka baca sastra, dan informasi lainnya,” tutur dia.

Hal itu, Yudhi menyebutkan, hampir terjadi di semua sektor industri kreatif di Indonesia, mulai dari film, teater, dan fotografer. Jadi yang jadi permasalahan juga adalah tidak biasa membaca, melihat di luar dunianya, berdiskusi lebih luas, dan ini yang membuat kreator Indonesia menjadi miskin secara budaya.

“Ini merupakan tantangan besar bagi kami, bagaimana membuat tukang jahit menjadi pencipta, karena kreator di Indonesia hanya menjadi penjahit saja, bukan pencipta. Mereka hanya mengikuti yang diarahkan dari industri besar di Amerika, Jepang dan Korea, mereka tidak membuat karya orisinal,” ujar Yudhi.

Sedangkan Direktur Program Minikino—organisasi festival film pendek Indonesia—Fransiska Prihadi menerangkan adanya masalah di mana pembuat film hanya ingin menonton filmnya sendiri. “Dari berbagai kegiatan yang kita buat, sering kali ada tendensi seperti itu,” kata Fransiska.

Menurutnya, Indonesia jika ingin sukses di bidang animasinya membutuhkan kesadaran dan pendidikan, khususnya bagi para kreator. Dia mengusulkan agar pemerintah memperkuat perpustakaan audio visual dan menciptakan sistem dan infrastruktur yang bisa membawa manfaat bagi kreator.

“Kita memiliki short film library, tapi kita belum bisa membuatnya diakses online, karena infrastruktur itu adalah PR-nya,” tutur dia. “Ide lainnya adalah budaya ini hanya bisa ada dan berkembang dengan pertukaran bukan dengan isolasi.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

12 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


Akira Toriyama Menciptakan Karakter Dragon Ball yang Ikonik, Siapa Favoritmu Selain Goku?

18 hari lalu

Dragon Ball. bbc.co.uk
Akira Toriyama Menciptakan Karakter Dragon Ball yang Ikonik, Siapa Favoritmu Selain Goku?

Dragon Ball karya Akira Toriyama telah menjadi anime atau manga legendaris yang sangat dicintai penggemar animasi Jepang seluruh dunia.


Akira Toriyama Menciptakan Seri Dragon Ball Terinspirasi Film-film Jackie Chan

18 hari lalu

Akira Toriyama. EPA-EFE/JIJI PRESS JAPAN
Akira Toriyama Menciptakan Seri Dragon Ball Terinspirasi Film-film Jackie Chan

Akira Toriyama ciptakan serial Dragon Ball dimulai pada 1984, berbekal dorongan dari editor dan kecintaan terhadap film-film laga Jackie Chan.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

20 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Aoyama Gosho Mangaka Detective Conan akan Tampil dalam Dokumenter NHK

23 hari lalu

Detective Conan: The Darkest Nightmare.  animetaku.co
Aoyama Gosho Mangaka Detective Conan akan Tampil dalam Dokumenter NHK

Deretan pertanyaan seputar Aoyama Gosho bekerja, ruang kerjanya, dan hal lain akan dijawab dalam tayangan khusus selama 72 menit


Profil Gordon Cormier dan Noah Ringer, Pemeran Aang dalam Serial Netflix dan Film Avatar: The Last Airbender 2010

27 hari lalu

Gordon Cormier sebagai Aang dalam Avatar: The Last Airbender. Dok. Netflix
Profil Gordon Cormier dan Noah Ringer, Pemeran Aang dalam Serial Netflix dan Film Avatar: The Last Airbender 2010

Selain Gordon Cormier, Noah Ringer pernah berperan sebagai Aang di film Avatar: The Last Airbender pada 2010. Berikut profil keduanya.


13 Fakta Menarik Avatar: The Last Airbender, Akan Lanjut ke Session 2?

29 hari lalu

Avatar: The Last Airbender. Dok. Netflix
13 Fakta Menarik Avatar: The Last Airbender, Akan Lanjut ke Session 2?

Serial adaptasi Avatar: The Last Airbender live action menunjukkan beragam kemiripan dengan serial animasi yang lebih dahulu populer.


Sinopsis Avatar: The Last Airbender Live Action, Saat Negara Api Menyerang

30 hari lalu

Avatar: The Last Airbender. Dok. Netflix
Sinopsis Avatar: The Last Airbender Live Action, Saat Negara Api Menyerang

Berikut sinopsis Avatar: The Last Airbender live action yang tayang di Netflix. Istilah saat negara api menyerang bermula dari kisah ini.


Profil Studio Ghibli, Studio Anime Legendaris yang Jadi Tema Konser di Jakarta

32 hari lalu

Film My Neighbour Totoro garapan Studio Ghibli. Dok. Twitter.
Profil Studio Ghibli, Studio Anime Legendaris yang Jadi Tema Konser di Jakarta

Penggemar anime-anime garapan Studio Ghibli akan dimanjakan dengan konser orkestra soundtrack tersebut.


Netflix Resmi Rilis Serial Live Action Avatar: The Last Airbender hingga Rencana One Piece Season 2

47 hari lalu

Avatar: The Last Airbender. Dok. Netflix
Netflix Resmi Rilis Serial Live Action Avatar: The Last Airbender hingga Rencana One Piece Season 2

Netflix segera merilis serial live action Avatar: The Last Airbender dan sedang menggarap One Piece Season 2.