Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Kembangkan Robot Akuatik Bertenaga Cahaya dan Medan Magnet

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Sejumlah peneliti dari Universitas Northwestern berhasil mengembangkan material mirip makhluk hidup pertama yang bertindak sebagai robot lunak. Kredit: YouTube/NorthwesternU
Sejumlah peneliti dari Universitas Northwestern berhasil mengembangkan material mirip makhluk hidup pertama yang bertindak sebagai robot lunak. Kredit: YouTube/NorthwesternU
Iklan

TEMPO.CO, Chicago - Sejumlah peneliti dari Universitas Northwestern berhasil mengembangkan material mirip makhluk hidup pertama yang bertindak sebagai robot lunak.

Material itu dapat berjalan dengan kecepatan manusia, mengambil dan memindahkan kargo ke lokasi baru, mendaki bukit, dan bahkan melakukan break-dance untuk melepas partikel.

Dengan hampir 90 persen bobotnya terdiri dari air, robot berukuran hanya satu sentimeter ini bergerak tanpa perangkat keras, hidraulik, ataupun listrik yang rumit. Robot ini ditenagai oleh cahaya dan bergerak mengikuti medan magnet eksternal yang berputar.

Robot yang bentuknya menyerupai gurita berkaki empat itu dapat berfungsi di dalam tangki berisi air. Rahasia dari kelincahan dan pergerakannya yang akurat terletak pada struktur berisi air dan kerangka filamen nikel sejajar yang bersifat feromagnetik, yang tertanam pada robot tersebut.

Komponen lunaknya merupakan jaringan yang dirancang secara molekuler dengan bagian-bagian yang memungkinkan robot itu merespons cahaya, menahan atau mengeluarkan air di dalam interiornya, serta memiliki tingkat kekakuan yang sesuai untuk merespons medan magnet dengan cepat.

Para peneliti menggunakan sintesis kimia guna memprogram molekul di dalam hidrogel untuk merespons cahaya. Saat terpapar cahaya, molekul robot itu menjadi hidrofobia atau menolak air, sehingga molekul air dapat melepaskan diri. Konversi ini membuat robot itu "hidup" dengan menekuk dari posisi datar menjadi "berdiri".

Para peneliti menemukan bahwa perubahan posisi ini memungkinkan material itu untuk merespons medan magnet berputar dengan cepat, mengaktifkan kemampuannya untuk berjalan dengan cepat.

Saat cahaya dimatikan, molekul pun kembali ke kondisi awalnya dan robot itu kembali ke posisi datar, namun selalu siap untuk siklus aktivitas baru di bawah medan magnet ketika dirangsang dengan LED.

Saat terpapar medan magnet berputar, kerangka yang tertanam pada robot yang menekuk mengerahkan tenaga siklik pada jaringan molekuler lunak dan mengaktifkan kaki-kakinya. Medan berputar itu dapat diprogram untuk mengarahkan robot di sepanjang jalur yang ditentukan.

"Dengan teori dan komputasi, kita bisa mengalkulasikan respons terhadap cahaya dan medan magnet," papar Monica Olvera de la Cruz, Wakil Direktur Center for Bio-Inspired Energy Science, Energy Frontier Research Center yang berbasis di Universitas Northwestern dan didanai oleh Departemen Energi Amerika Serikat. "Ini memungkinkan kita untuk memprediksi dan memprogram lintasan dengan akurasi yang sangat baik."

Material robot lunak ini berpotensi untuk digunakan dalam pembuatan objek dalam banyak penerapan, termasuk produksi kimia, peralatan baru untuk teknologi yang penting bagi lingkungan, atau biomaterial pintar untuk pengobatan yang sangat canggih, menurut para peneliti.

Penelitian ini telah dipublikasikan pada Rabu, 9 Desember 2020, dalam jurnal Science Robotics.

XINHUA | ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

14 jam lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

16 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?


Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

4 hari lalu

Penumpang Kapal Motor (KM) Dobonsolo menggunakan sepeda motor saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu, 14 April 2024. Kementerian Perhubungan memberangkatkan peserta mudik gratis pada arus balik Lebaran 2024 dengan rincian sebanyak 1.705 orang penumpang dan 663 unit sepeda motor melalui jalur transportasi kapal laut dari Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan Kapal Pelni KM Dobonsolo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Siklon Tropis Olga dan Paul Meluruh, Dua Gangguan Cuaca Menghadang Pemudik Saat Arus Balik

Cuaca di Indonesia selama periode arus balik mudik hingga sepekan mendatang masih dipengaruhi oleh dua gangguan cuaca skala sinoptik.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

14 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

16 hari lalu

Desain Kontainer LNG BRIN (Dok. Humas BRIN)
Peneliti BRIN Mendesain Kontainer 40 Kaki untuk Kapal Mini LNG

Peneliti BRIN melakukan riset untuk mengembangkan kontainer ISO LNG untuk kapal pengangkut LNG mini.


Robot hingga Cairan Khusus Dikerahkan untuk Padamkan Api di Gudang Amunisi Paldam Jaya

19 hari lalu

Tangkapan layar detik-detik terjadi ledakan dahsyat pada insiden kebakaran yang melanda Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) TNI di Kampung Parung Linang, Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3/2024) petang. FOTO/video Istimewa
Robot hingga Cairan Khusus Dikerahkan untuk Padamkan Api di Gudang Amunisi Paldam Jaya

Dinas Penanggulangan Kebakaran Provinsi DKI Jakarta menggunakan robot hingga cairan khusus untuk memadamkan api di Gudmurah Paldam Jaya.


Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

21 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.


Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

21 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Publikasi Ilmiah Senasib Gunung Padang dan SNBP 2024 di Top 3 Tekno Berita Terkini

Seperti situs Gunung Padang, ada banyak laporan penelitian yang pernah dicabut dari jurnal ilmiah internasional. Cek asal negaranya yang terbanyak.


Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

22 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Heboh Pencabutan Artikel Gunung Padang, Dua Negara Ini Catat Skor Tertinggi Penarikan Makalah di Jurnal

Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.