TEMPO.CO, Jakarta - Pabrik perakitan iPhone di India, pada Senin 14 Desember 2020, melaporkan kerugian sebesar Rs 437 crore atau setara lebih dari US$ 59 juta (lebih dari Rp 836 miliar). Kerugian diderita akibat kerusuhan, buntut dari unjuk rasa pekerja, pada Sabtu lalu.
Di antara kerugian itu termasuk di dalamnya adalah ribuan iPhone yang hilang dijarah, selain putusnya rantai produksi dan kerusakan aset pabrik. Semua terjadi dalam demo rusuh berlangsung selama dua jam.
Di India, Apple memang mengontrak Wistron Private Limited, perusahaan manufaktur Taiwan dengan sebuah pabrik yang berlokasi di Kolar, Karnataka. Dari lokasi inilah Apple mendistribusikan iPhone dan produknya yang lain di India dan wilayah sekitarnya. India, seperti diketahui, belakangan telah berkembang menjadi pasar smartphone kedua terbesar di dunia setelah Cina.
Pabrik iPhone di Kolar itu dilanda demonstrasi pekerja sepanjang akhir pekan lalu karena masalah gaji yang ditahan. Konflik disebut telah berumur tiga bulan sebelum demonstrasi terjadi pada Sabtu lalu.
Menteri Tenaga Kerja Negara Bagian Karnataka, Shrvram Hebbar, menerangkan bahwa Wistron mempekerjakan 8.900 orang lewat enam perusahaan subkontrak di pabriknya itu. "Jumlah itu di luar 1.200 pegawai tetapnya," kata Shrvram, Senin.
Menteri Perindustrian Karnataka, Jagadish Shettar, menyesalkan demonstrasi yang berujung rusuh itu. Menurutnya, terjadi miskomunikasi di antara Wistron, perusahaan subkontrak, dan pekerja.
“Apa yang kami dengar, perusahaan telah melakukan pembayaran kepada perusahaan subkontrak yang kemudian menunda memberikannya kepada para pekerja. Ini semua sedang kami verifikasi," katanya.
Baca juga:
Skandal Baterai iPhone Kembali Berujung Gugatan Konsumen untuk Apple
Kementerian itu telah mengultimatum Wistron agar menyelesaikan masalah pembayaran gaji itu dalam tiga hari. Sedang Kepolisian Kolar menyelidiki apakah kerusuhan itu telah direncanakan sebelumnya. Polisi dilaporkan telah menangkap 156 orang dalam peristiwa tersebut per Minggu 13 Desember.
TIMES OF INDIA | GSM ARENA