TEMPO.CO, Bandung - Tim uji klinis vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, sudah akan menghasilkan laporan sementara dari uji klinis fase 3 vaksin Sinovac pada Desember ini. Sedang laporan lengkapnya diproyeksi dikirim menyusul pada April 2021.
Jurubicara tim itu, Rodman Tarigan, mengungkapkan itu lewat keterangan tertulis yang dibagikannya, Kamis 17 Desember 2020. "Laporan lengkap akan disusun dan dikirim kira-kira April 2021, setelah pengecekan antibodi enam bulan pasca penyuntikan yang kedua," katanya.
Baca juga:
Laporan Awal Uji Vaksin Sinovac di Bandung, BPOM: Hasil Cukup Menggembirakan
Rodman menerangkan, secara keseluruhan, tim uji klinis vaksin Covid-19 akan melakukan enam kali kunjungan penelitian ke para relawan peserta uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech tersebut. Pada kunjungan pertama, atau Visit 0 (VO), relawan mendapat penjelasan alur uji klinis dan menjalani swab test PCR. Relawan dengan hasil tes usap negatif yang bisa melanjutkan mengikuti uji klinis.
Pada kunjungan kedua, atau Visit 1 (V1), relawan menjalani penyuntikan pertama vaksin Covid-19. Suntikan vaksin kedua dijalani 14 hari kemudian pada kunjungan ketiga, atau Visit 2 (V2). Selanjutnya relawan akan menjalani tiga kali pengambilan sampel darah, masing-masing pada tiap kunjungan selanjutnya (V3-5).
Pengambilan sampel darah pertama dilakukan berjarak 14 hari setelah penyuntikan. Pengambilan darah selanjutnya 3 bulan setelah penyuntikan kedua, dan terakhir pada jarak 6 bulan pasca penyuntikan vaksin kedua.
Rodman mengatakan, tiga kali pemeriksaan sampel darah pasca penyuntikan kedua vaksin tersebut untuk memeriksa konsistensi antibodi dalam tubuh. “Untuk mengetahui berapa lama kekebalan atau antibodi yang terbentuk pada relawan yang mendapatkan vaksin,” kata dia.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil termasuk di antara para relawan uji klinis itu. Dia telah menjalani pengambilan sampel darah kedua kalinya pada Senin, 14 Desember 2020.
“Relawan vaksin COVID-19 Bio Farma ini harus dicek tidak hanya tiga bulan seperti bulan ini tapi juga saat enam bulan. Jadi, artinya kami harus diambil darah lagi pada Maret (2021),” kata Ridwan Kamil.
Dia mengaku sejauh ini tidak mengalami gangguan pada kondisi kesehatannya. Dia juga menyatakan berkali-kali menjalani swab test dan hasilnya selalu negatif. "Apakah ini karena faktor vaksin atau tidak, belum bisa disimpulkan,” kata dia yang juga belum dipastikan apakah termasuk penerima vaksin atau plasebo dalam uji klinis.
Baca juga:
Ketua Tim Uji Klinis: Alat Simpan Vaksin Sinovac Standar Puskesmas
Ridwan Kamil mengatakan sengaja menjadi relawan untuk meyakinkan masyarakat soal keamanan vaksin Covid-19. Langkahnya itu menjadi penting karena survei yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan ada 14 persen responden warga Jawa Barat yang tidak mau divaksin. Sebagian di antaranya menyatakan masih menunggu kabar efikasi vaksin.