TEMPO.CO, Jakarta - Per Minggu 20 Desember 2020, semakin banyak negara yang menstop penerbangan dari Inggris gara-gara temuan varian baru virus corona Covid-19 di negara itu. Virus terdeteksi menyebar di Inggris sebelah tenggara dan menyumbang kepada lonjakan 35.928 kasus baru yang dilaporkan pada Minggu--rekor baru kasus harian Covid-19 di Inggris.
Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengkonfirmasi temuan bahwa varian baru virus corona Covid-19 itu memiliki kemampuan menyebar yang lebih cepat daripada varian lain di wilayah yang sama. Media setempat ramai memberitakannya sebagai 'supercovid' dan 'covid mutan'.
Berikut ini penjelasan mengenai temuan varian baru itu dan kekhawatiran yang ada saat ini,
- Apa yang sudah diketahui sejauh ini tentang jenis baru virus corona Covid-19 ini?
Ini pertama kali di-sekuensing di Inggris pada akhir September. Terungkap, varian baru ini memiliki 17 mutasi sekaligus yang mungkin berpengaruh terhadap bentuk virus ini, termasuk protein pakunya. Menurut Nick Loman dari University of Birmingham yang terlibat dalam sekuensing itu, banyak dari mutasi pada varian ini telah ditemukan pada varian lain tapi memiliki begitu banyak mutasi sekaligus jelas tidak biasa ditemukan.
- Jadi virus sangat berbeda karena mengalami banyak mutasi sekaligus?
Virus corona telah dikenal cepat bermutasi dan sudah ada banyak variannya dengan satu atau lebih mutasi. Faktanya, per Juli, sudah ditemukan setidaknya 12 ribu mutan dari virus corona Covid-19. Jumlahnya dipastikan sudah bertambah lagi saat ini, meski banyak mutasi di antaranya tergolong jarang terjadi, dan virus-virus yang membawanya kerap tak berkembang.
- Jadi apa yang spesial dari varian virus yang satu ini?
Kecepatannya menyebar atau menginfeksi menarik perhatian para penelitinya. Per 13 Desember lalu, sudah teridentifikasi 110 ribu kasus infeksi virus corona Covid-19 dari varian ini, kebanyakan di selatan dan timur Inggris. "Tingkat pertumbuhannya yang kami cemaskan," kata Loman sambil menambahkan, "Kami melihat pertumbuhannya yang sangat cepat."
- Apakah banyak mutasinya itu yang membuatnya menjadi supercovid?
Belum tahu. Belum ada mutasi yang bisa ditunjukkan sebagai penyebab satu galur SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19, lebih berbahaya daripada yang lain. Tapi, yang jelas, varian baru temuan di Inggris ini menyebar lebih cepat daripada varian lain di wilayah yang sama. "Dan, sementara ini belum ada bukti yang jelas kalau kemampuan itu karena mutasi yang dialaminya," kata Lucy van Dorp dari University College London.
- Apakah menyebabkan gejala yang lebih parah pada orang yang terinfeksi?
Ini juga belum diketahui. Tim penelitinya harus mengidentifikasi sejumlah besar orang yang bergejala setelah terinfeksi varian baru virus corona ini dan memantau paling tidak selama sebulan. Satu hal yang perlu dicatat, setiap mutasi yang membuat virus-virus lebih cepat menular tidak selalu berbahaya (mematikan).
- Bisakah varian baru ini menjadikan vaksin-vaksin yang mulai digunakan di dunia menjadi percuma?
Belum ada bukti soal ini, meski kemungkinannya tidak bisa ditepis.
CNN | NEW SCIENTIST