“Sama seperti donor darah jadi harus diperhatikan kecocokannya, golongan darah, kontaminan dari penyakit lain, secara praktis masih agak repot,” ujarnya sambil menambahkan solusi alternatifnya dengan antibodi sintetik (antibodi monoklonal).
Yusuf memilih antibodi dari ayam karena beberapa literatur dari tim periset di luar negeri menyebutkan adanya potensi untuk bahan terapi dan vaksin Covid-19. “Pada pengujian ke influenza dan SARS CoV-1 ada hasil yang baik,” ujar Sekretaris Pusat Riset Bioteknologi Molekular dan Bioinformatika Unpad itu.
Cara tim peneliti Unpad mendapatkan antibodi dari telur ayam yang disebut Imunoglobin York atau IgY itu adalah menyuntikkan antigen protein SARS-CoV-2 ke ayam. Hasilnya, dalam tubuh ayam itu memproduksi antibodi yang spesifik terhadap virus tadi.
Metode serupa, menurut Yusuf, bisa diperoleh dari hewan lain seperti mencit atau kelinci. Namun ayam yang dipilih karena cara mendapatkan antibodinya dari telur, bukan dari suntikan untuk mendapatkan sampel darah hewan.
Antibodi dari bagian kuning telur ayam itu diambil dengan cara khusus. Dengan beberapa teknik pemurnian seperti kromatografi yang memisahkan molekul, tim mendapat antibodi murni yang dapat mengikat ke protein virus. Proses pemurniannya dilakukan di laboratorium Unpad.
Baca juga:
Studi Temukan Antibodi Drop Begitu Pasien Covid-19 Sembuh
Tim peneliti bekerja sama dengan industri farmasi hewan PT Tekad Mandiri Citra untuk produksi antibodi dari ayam itu. Tim juga bermitra riset dengan peneliti di PT Bio Farma. Adapun rencana untuk uji pra klinis ke hewan model, Yusuf dkk menggaet Kedokteran Nuklir Unpad dan Badan Tenaga Nuklir Nasional di Bandung.
KOREKSI:
Artikel ini telah diubah pada Kamis 24 Desember 2020, pukul 21.00 WIB, untuk memperbaiki kutipan kalimat langsung dalam alinea 3 dari uji klinis menjadi pra-klinis sesuai isi penuturan yang sebenarnya. Terima kasih.