TEMPO.CO, Bandung - Ketersediaan ruang rawat inap pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin, Bandung, semakin kritis. Di Hari Natal 25 Desember 2020, dari kapasitas 115 ranjang telah terisi 112 orang pasien Covid-19. Penambahan ruangan segera dilakukan.
Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum Rumah Sakit Umum Pusat RSHS Bandung, Muhammad Kamaruzzaman, mengatakan pihaknya menyiapkan 40 ranjang tambahan di lantai 4 Gedung Kemuning. “Hari ini Kemuning langsung disiapkan,” katanya saat dihubungi Jumat, 25 Desember 2020.
Ruangan lantai 4 itu semula digunakan untuk pasien Covid-19 yang telah sembuh dan menunggu waktu kepulangan. RSHS Bandung merelokasi pasien di sana ke gedung lain.Bangunan itu sebelumnya ditempati pasien sakit jiwa yang sekarang sudah dipindahkan ke Rumah Sakit Jiwa di Cisarua, Lembang.
Menurut Kamaruzzaman, proses penambahan ranjang dan pemindahan pasien Covid-19 yang sudah sembuh itu dilakukan secara bertahap. Adapun permintaan dari Kementerian Kesehatan, RSHS Bandung perlu menambah sekitar 25-35 persen dari total 722 ranjang perawatan yang kini ada. Penambahan sekitar 193-270 ranjang baru itu untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 setelah libur Natal dan Tahun Baru.
Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad menyatakan, pihaknya ikut menyiapkan pusat isolasi baru maupun rumah sakit darurat. Gubernur Jawa Barat, menurutnya, juga mengeluarkan Surat Edaran ke Bupati dan Walikota agar memfungsikan gedung-gedung milik pemerintah di tingkat kecamatan, kelurahan, atau desa. “Sebagai pusat isolasi bagi warga yang terkonfirmasi positif dengan pengawasan petugas kesehatan wilayah,” kata Daud, Jumat, 25 Desember 2020.
Tempat isolasi baru itu menurutnya seperti gedung besar tempat asrama pendidikan dan pelatihan. Tempat lain yang lebih kecil untuk pasien Covid-19 seperti balai desa, kelurahan, atau gedung olahraga (GOR).
ANWAR SISWADI