TEMPO.CO, Jakarta - Bertambah lagi daftar negara yang telah melaporkan lebih dari sejuta kasus Covid-19 di dalam negerinya. Terbaru adalah Peru yang menurut data Johns Hopkins University telah melaporkan 1.003.982 kasus terkonfirmasi positif per Sabtu pagi, 26 Desember 2020.
Menurut Reuters, angka satu juta kasus sudah tertembus sejak Selasa lalu. Pada hari itu Peru mencatatkan penambahan jumlah kasus baru terendah setelah jumlahnya sempat memuncak hingga 10 ribu pada akhir Agustus lalu. "Kami tidak sedang mengalami gelombang wabah kedua, tapi kami memandang situasi ini dengan kewaspadaan tinggi," kata Menteri Kesehatan Peru, Pilar Mazzetti.
Peru menjadi negara ke-17 yang telah menembus jumlah satu juta kasus Covid-19. Negara ini menyusul Ukraina yang juga menembusnya pada pekan ini. Secara keseluruhan, Johns Hopkins University mendata total di dunia sudah dilaporkan sebanyak 79.793.342 kasus Covid-19.
Tertinggi Amerika Serikat yang menyumbang 18.755.132 kasus. Di bawahnya ada India yang sudah menembus 10 juta kasus, lalu Brasil di angka infeksi 7 jutaan. Rusia, Prancis, Inggris, Turki, dan Italia berturut di belakang ketiganya di kisaran 2 jutaan kasus.
Spanyol, Jerman, Kolombia, Argentina, Meksiko, Polandia, Iran, Ukraina kini ketambahan Peru di kelompok satu jutaan kasus. Tepat berada di bawahnya, dan menunggu waktu untuk bergabung, adalah Afrika Selatan, Belanda dan Indonesia sebagai tiga negara pelengkap 20 negara penyumbang terbesar Covid-19 saat ini.
Per Kamis pagi, Afrika Selatan dan Belanda telah melaporkan 983.359 dan 754.791 kasus. Sedang Indonesia, tambahan 7.259 kasus kemarin menjadikan total kasus positif menembus angka 700 ribu, tepatnya 700.097.
Baca juga:
Tim Pakar Satgas: Libur Panjang Picu Penularan Covid-19
Dua Guru Besar Peringatkan Warga Nekat Pergi Liburan Natal dan Tahun Baru
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia terus mensosialisasikan liburan akhir tahun di rumah saja untuk bisa mengerem laju tambahan kasus Covid-19 tersebut. Di sebagian negara di luar negeri, tantangan bukan hanya dari masa liburan tapi juga musim dingin yang biasa 'membangkitkan' wabah flu musiman.