Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seniman Tjutju Widjaja Raih Gelar Doktor ITB di Usia 79 Tahun

image-gnews
Seniman Tjutju Widjaja menjelang Sidang Terbuka Promosi Doktor di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) di rumah via Zoom. Tjutju berhasil meraih gelar doktornya di usia 79 tahun. (Dok.Pribadi)
Seniman Tjutju Widjaja menjelang Sidang Terbuka Promosi Doktor di Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) di rumah via Zoom. Tjutju berhasil meraih gelar doktornya di usia 79 tahun. (Dok.Pribadi)
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Seniman Bandung Tjutju Widjaja meraih gelar doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) di usia 79 tahun. Karya tugas akhir pelukis itu pun dituangkan lewat sapuan kaligrafi Cina.

Tema yang diangkat dalam sidang disertasinya pada 9 Desember 2020 itu tentang kelenteng perempuan di Bandung dan para pendeta yang semuanya perempuan (Zhai Ji). Tema itu diakuinya bertolak dari kenangan masa kecil ketika diajak ibunya ke sebuah kelenteng perempuan di Bandung.

Baca juga:
Tanggapan ITB Soal Fakultas Kedokteran dan Alumni jadi Menteri Kesehatan

Minim referensi, Tjutju menggali dan melakukan observasi tentang eksistensi pendeta perempuan di kelenteng itu. Beberapa kelenteng di Bandung menurutnya sampai kini masih punya pendeta perempuan. “Jumlahnya sekitar seratus orang di berbagai tempat,” kata dia kepada Tempo, Sabtu, 26 Desember 2020.

Tjutju mendapatkan cerita miris soal asal-usul para pendeta perempuan itu di kelenteng sejak 1930-an. Selama ini keberadaan mereka tidak banyak diketahui publik karena mereka menjaga jarak dengan orang asing.

Sebagian dari mereka adalah bayi yang ditolak keluarganya karena berkelamin perempuan lalu dititipkan ke kelenteng. Dalih lain yaitu karena sudah banyak anak perempuan di keluarga, atau berkonflik dengan mertuanya. “Setelah besar mereka bisa hidup dan solid di dalam kelenteng,” ujar Tjutju. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Tjutju, alasannya melanjutkan studi di usia lanjut karena ada penyesalan. Selulus Sekolah Menengah Atas, kuliahnya hanya bertahan sekitar setahun di beberapa kampus. Padahal orangtuanya menaruh harapan besar agar Tjutju berpendidikan tinggi. “Kenapa saya waktu muda tidak benar- benar sekolah,” katanya 

Setelah anak-anaknya besar dan didorong suami, Tjutju kuliah lagi pada usia 61 tahun. Mulai dari program diploma 3 tahun, dia melanjutkan ke program S1 di Universitas Kristen Maranatha, Bandung. “Dulu saya kira kuliahnya cuma seni rupa aja ternyata macam-macam, jadi tantangan buat saya bisa enggak,” ujarnya.

Tjutju berhasil lulus dengan cum laude pada 2008. Lanjut studi S2 di ITB, dia lulus pada 2010. Pada 2017, Tjutju mulai menjadi mahasiswi program doktoral ITB.

Baca juga:
Kampus ISI Yogyakarta Sorot Pelanggaran Hak Cipta di Masa Pandemi

Disertasi Tjutju berjudul Representasi Feminisme Kelenteng Perempuan dan Zhai Ji (Pendeta Perempuan) di Bandung. Mengutip dari laman ITB, dosen pembimbingnya yaitu Setiawan Sabana, Ira Adriati, serta Rudy Harjanto. Ketua sidang terbuka doktoralnya yaitu Yasraf Amir Piliang, dengan para penguji Andryanto Rikrik Kusmara, Nurdian Ichsan, serta Ariessa Pandanwangi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

5 jam lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

15 jam lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

2 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

2 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

2 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

2 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

3 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

Lokasi UTBK akan menggunakan kampus ITB di Jalan Ganesha dan dua sekolah yang berdempetan tempatnya, yaitu SMAN 3 dan SMAN 5.


Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

3 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

Ketika mengunjungi pameran besar seni tradisional Islam di Metropolitan Museum of Art, New York, AD Pirous terpana.


Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

3 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

10 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.