TEMPO.CO, Yogyakarta - Kasus baru penularan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus melonjak signifikan memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru ini. Pada hari ini, Sabtu 26 Desember 2020, dilaporkan sebanyak 274 kasus baru sehingga akumulasi total menjadi 10.927 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah ini.
Perhitungan Gugus Tugas Covid-19 DIY per 25 Desember 2020, total yang telah meninggal sejumlah 226 orang. Dari angka-angka itu terukur tingkat kematian atau fatality rate mencapai 2,12 persen.
Baca juga:
Hari Natal, Ranjang Pasien Covid-19 di RSHD Bandung Tersisa 3 Unit
"Sedangkan berdasarkan data per 24 Desember di DIY, rata-rata tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 dalam 3 hari terakhir mencapai 75% atau meningkat dibanding periode-periode sebelumnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie, Sabtu.
Pembajun mengatakan tingkat keterisian ruang ICU dan isolasi di atas rata-rata dialami rumah sakit-rumah sakit di wilayah Kabupaten Sleman. Total ada 78 rumah sakit di DIY, sebanyak 27 rumah sakit merupakan rujukan Covid-19. Mereka memiliki 64 tempat tidur untuk ICU dan 577 tempat tidur untuk ruang isolasi atau non Critical.
Dari kapasitas itu, tempat tidur atau ranjang untuk ICU pada Sabtu ini tersisa 16 unit dan non critical 88 unit. Melihat tren yang ada, Pemda DIY memperkirakan akan terjadi lonjakan kasus pasca masa liburan Natal dan Tahun Baru nanti.
"Kami bersama RSUP Dr. Sardjito telah mempersiapkan langkah-langkah penanganan dan antisipasi terjadinya lonjakan kasus pada awal Januari 2021," kata Pembajun.
Sejumlah strategi yang telah disiapkan meliputi penyediaan fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, obat, alat kesehatan dan alat pelindung diri untuk kebutuhan sampai Maret 2021."Kami juga menambah tempat tidur Covid-19 baik ICU dan Isolasi," kata dia.
Selain itu, juga dilakukan penambahan jumlah ventilator dan alat terapi High Flow Nasal Cannula (HFNC) di beberapa rumah sakit. Seperti RSUP Sardjito, RSUD Yogyakarta, RSUD Nyi Ageng Serang, RSUD Wonosari, RSUD Panembahan Senopati, dan RSUD Pratama.
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Rukmono Siswishanto mengatakan tengah melakukan eskalasi ruang Covid-19 dari 56 tempat tidur yang saat ini ada, menjadi 74 tempat tidur. Sebanyak 8 ranjang didedikasikan untuk penambahan ruang isolasi Critical Care dan 10 untuk penambahan di ruang non critical.
"Hal ini dilakukan dengan tetap melihat situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 di DIY," kata dia.
Pembajun mengatakan untuk tenaga kesehatan disiapkan pengaturan jam kerja dengan mekanisme 4 shift, tambahan asupan gizi, maupun persiapan rumah singgah. Selain itu juga disiapkan fasilitas isolasi mandiri serta mendorong Gugus Tugas Kabupaten/Kota di DIY untuk menambah kapasitas tempat isolasi.
"Kami mendorong masyarakat dan berbagai mitra memfasilitasi isolasi mandiri keluarga," kata dia.
Baca juga:
Menristek Curhat Produk Inovasi Ventilator Ditolak di Dalam Negeri
Pembajun juga berharap perguruan tinggi dan pesantren menyiapkan shelter isolasi mandiri bagi mahasiswa atau santrinya. "Juga mendorong hotel/penginapan ikut memfasilitasi penanganan isolasi mandiri tamu serta menyiapkan shelter isolasi mandiri bagi warga non DIY," katanya.