TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah laporan dari Korea Selatan menyebut Samsung tidak akan mencapai angka penjualan ponsel 300 juta tahun ini, dan menjadi yang pertama kalinya dalam sembilan tahun. Diperkirakan, pabrikan hanya akan sampai 270 juta pengiriman.
Pada akhir kuartal ketiga 2020, Samsung mengkonfirmasi sebanyak 189 juta ponsel telah dikirim. Sisanya dipenuhi dari tiga kuartal lainnya.
Meskipun laporan tidak menyoroti kemungkinan penyebab penurunan ekspor besar-besaran ini, pandemi virus corona Covid-19 yang melanda mungkin berkontribusi secara substansial pada ketidakmampuannya memenuhi rekor 9 tahunnya tersebut.
Meski begitu, baru-baru ini, Samsung telah membuat terobosan ke pasar Eropa dengan kemungkinan tinggi untuk mengambil beberapa kontrak pasokan 5G dengan beberapa operator telekomunikasi seluler Eropa. Ini merupakan tambahan dari kesuksesannya di pasar Amerika, bahkan dalam menghadapi pandemi virus corona.
Dikutip Gizmochina, Minggu, 27 Desember 2020, Samsung kemudian telah menetapkan target untuk mencapai 307 juta unit pada 2021. Salah satu langkahnya dengan memperluas jajaran smartphone 5G kelas menengah dan bawah serta lebih mempromosikan model yang dapat dilipat.
Baca Juga:
Baca juga:
Flash Sale Hari Ini, Samsung Galaxy A12 Lebih Baik daripada A11 di Fitur Apa?
Dari 307 juta unit yang diproyeksikan untuk tahun depan itu, sekitar 287 juta unit atau sekitar 93 persen, akan menjadi smartphone. Selain itu, diperkirakan juga bahwa, dari 287 juta proyeksi ekspor smartphone Samsung ini, 50 juta kemungkinan akan menjadi model andalan.