TEMPO.CO, Bandung - Tim peneliti dari Universitas Padjadjaran (Unpad) dan PT Bio Farma sedang menggarap riset dua kandidat vaksin Covid-19. Menurut Neni Nuraeni, Project Integration Manager Research and Development PT Bio Farma, target penelitian itu rampung tiga tahun ke depan.
“Penelitian dan pengembangan vaksin ini untuk kesiapsiagaan terhadap pandemi di masa yang akan datang,” katanya, Selasa 29 Desember 2020.
Baca:
Vaksin Covid-19 untuk Lansia Belum Tersedia, Ini Kata Menkes
Menurutnya lewat keterangan tertulis kepada Tempo, kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 dengan Unpad berupa vaksin rekombinan protein berbasis yeast yang dibiayai oleh Bio Farma.
Adapun kandidat vaksin Covid-19 lainnya berbasis peptide yang disokong Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan dalam skema Riset Inovatif Produktif Kerjasama International antara Unpad-Bio Farma dan Lipotek.
Kontribusi Bio Farma dalam riset kolaborasi dengan Unpad itu dalam bentuk fasilitas, peralatan dan bahan baku, serta peneliti. Target waktu untuk calon vaksin rekombinan protein berbasis yeast pada 2022, sementara yang berbasis peptide pada 2023. “Diharapkan sudah menjadi kandidat prototipe vaksin,” ujar Neni.
Menurut Neni, pengembangan dua calon vaksin Covid-19 dalam negeri ini kerja samanya berbeda dengan calon vaksin Sinovac. “Riset vaksin ini merupakan alternatif dari berbagai platform vaksin Merah Putih yang sekarang sedang disiapkan,” ujarnya.
Pengembangan riset vaksin itu memberikan banyak kemungkinan alternatif untuk keberhasilan dibanding hanya bersandar pada satu kandidat.
Sebelumnya Koordinator Peneliti Diagnostik Covid-19 Unpad Muhammad Yusuf mengatakan tim peneliti sedang merintis tiga calon vaksin. Sebanyak dua rancangan vaksin, yaitu berbasis leptida-liposom dan rekombinan, merupakan kerja sama dengan Bio Farma.
Adapun calon vaksin pasif dari antibodi ayam digarap tim Unpad bersama mitra perusahaan swasta. “Kans besarnya yang dari ayam itu untuk vaksin pasif, itu yang sudah paling siap untuk uji praklinis kalau yang lain masih develop,” kata Yusuf yang dihubungi Selasa.
ANWAR SISWADI