TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal pekan ini, dampak lonjakan kasus Covid-19 di tanah air mulai dirasakan di banyak daerah, tak terkecuali di Kalimantan Tengah. Daerah ini termasuk dalam lima provinsi penyumbang kenaikan kasus positif tertinggi selama sepekan ke belakang.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, kenaikan yang dilaporkan dari Kalimantan Tengah sebanyak 145 kasus, setelah Yogyakarta (263), Sulawesi Selatan (797), Jawa Tengah (1.248), dan Jakarta (2.204).
Baca juga:
Laporan Kedua Uji Klinis Vaksin Sinovac Rampung Akhir Desember Ini
Peningkatan tersebut terbukti tidak hanya memakan korban meninggal namun juga memberikan beban yang sangat berat kepada tenaga serta fasilitas kesehatan. Di Kalimantan Tengah, semua ruang isolasi baik itu rumah sakit provinsi, yakni RSUD Doris Silvanus, dan rumah sakit rujukan di kabupaten/kota seluruhnya penuh.
Pasien yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 tapi tanpa gejala atau bahkan gejala ringan akhirnya diminta untuk dirawat mandiri. Seperti dituturkan Wakil Ketua Harian Satgas Covid-19 Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul, pada Senin 28 Desember 2020, "Semua tempat tidur untuk pasien Covid-19 di ruang isolasi rumah sakit di Kalimantan Tengah penuh."
Suyuti yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimntan Tengah menjelaskan, RSUD Doris Sylvanus di Palangka Raya hanya fokus menerima pasien rujukan yang kondisinya parah. Misalnya, memerlukan terapi plasma darah.
Untuk pasien yang mengalami gejala ringan atau OTG diharapkan melakukan isolasi mandiri namun tetap harus dibawah pengawasan dari pemerintah setempat mulai dari RT hingga tenaga medis setempat. "Agar tidak menularkan kepada keluarga atau orang disekitarnya,” katanya.
Dia mengingatkan prosedur isolasi mandiri, seperti di kamar sendirian, tidak berinteraksi dengan keluarga, dan menggunakan peralatan terpisah. Dia juga kembali menekankan kepada masyarakat lainnya untuk disiplin protokol kesehatan untuk bisa menghindar dari penyebaran infeksi virus corona Covid-19.
“Sedangkan untuk SDM tenaga medis bagi rumah sakit yang kekurangan jalan keluar yang ditempuh adalah mengangkat relawan,” kata Suyuti.