TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang di antara sejuta warga Israel yang telah menerima dosis vaksin Covid-19, sebanyak 240 di antaranya ternyata masih bisa terinfeksi virus corona. Mereka dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis lalu atau beberapa hari berselang dari vaksinasi dosis pertama menggunakan vaksin Pfizer.
Berita terpopuler selanjutnya tentang berita drone bawah laut, diduga asal Cina, yang ditemukan nelayan di Selayar, Sulawesi Selatan, membuat heboh. Terlebih, ini adalah berita sejenis yang ketiga yang pernah ada setelah sebelumnya temuan benda serupa di Kepulauan Riau pada Maret 2019 dan di perairan Sumenep pada Januari 2020.
Selain itu, platform aplikasi pelacakan penyebaran virus corona Covid-19, PeduliLindungi, kini bisa digunakan untuk mengecek apakah penggunanya sudah terdaftar sebagai penerima vaksin Covid-19. Caranya, masukkan nomor induk kependudukan (NIK) di halaman pedulilindungi.id.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Satu Dosis Vaksin Pfizer Tak Mampu Lindungi 240 Warga Israel dari Covid-19
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersiap disuntik vaksin Covid-19 di Sheba Medical Center, Ramat Gan, Israel, 19 Desember 2020. Ia mengatakan ingin menjadi contoh bagi semua orang agar mau divaksinasi virus corona. REUTERS/Amir Cohen/Pool
Di antara sejuta warga Israel yang telah menerima dosis vaksin Covid-19, sebanyak 240 di antaranya ternyata masih bisa terinfeksi virus corona. Mereka dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis lalu atau beberapa hari berselang dari vaksinasi dosis pertama menggunakan vaksin Pfizer.
Ratusan orang yang tetap terinfeksi itu menggarisbawahi kebutuhan setiap peserta vaksinasi untuk tetap menjaga protokol kesehatan, melindungi dirinya, selama beberapa minggu setelah disuntik vaksin Covid-19. Seperti telah dipahami pula, tubuh membutuhkan waktu untuk mengembangkan antibodi yang efektif melawan SARS-CoV-2, virus corona penyebab Covid-19.
Vaksin Pfizer tidak dibuat dari virus corona itu--jika anda terpikir kasus positif infeksi mungkin dikarenakan vaksinasi yang dilakukan. Vaksin Pfizer menggunakan teknik mRNA alias mengandung kode genetik protein yang akan melatih sistem imun tubuh penerimanya mengenali si virus, dan menciptakan antibodi jika sewaktu-waktu virus itu datang menginfeksi.
2. Heboh Nelayan Temukan Drone Bawah Laut, Apa Itu UUV Sea Wing dari Cina?
Sea Wing unmanned underwater vehicle dari cina. Twitter.com
Berita drone bawah laut, diduga asal Cina, yang ditemukan nelayan di Selayar, Sulawesi Selatan, membuat heboh. Terlebih, ini adalah berita sejenis yang ketiga yang pernah ada setelah sebelumnya temuan benda serupa di Kepulauan Riau pada Maret 2019 dan di perairan Sumenep pada Januari 2020.
Di Selayar, nelayan menemukannya pada 20 Desember lalu dan baru menyerahkan ke kepolisian enam hari kemudian. Kepolisian lalu menyerahkannya untuk diselidiki di pangkalan TNI Angkatan Laut di Makassar dan belakangan disebutkan telah dipindahkan lagi ke pangkalan Armada Timur TNI AL di Surabaya, Jawa Timur.
Sebuah akun open source intelijen yang terkait keamanan dan pertahanan nasional, @Jatosint, yang memaparkan kemiripan temuan itu dengan unmanned underwater vehicle asal Cina. Drone disebut memiliki ukuran panjang 225 sentimeter, panjang setiap sayap 50 cm, sirip ekor 18 cm, dan antena di bagian ekor 93 cm.
"Sangat mirip dengan UUV Cina, Sea Wing, yang, jika benar, memunculkan banyak pertanyaan terutama bagaimana dia bisa sampai begitu dalam di wilayah kita," cuitnya pada 29 Desember 2020.
3. Status Vaksinasi di Aplikasi PeduliLindungi, Bagaimana dan Siapa Bisa Cek?.
Warga mengakses aplikasi PeduliLindungi di Alun-alun Rangkasbitung, Lebak, Banten. Kredit: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/wsj.
Platform aplikasi pelacakan penyebaran virus corona Covid-19, PeduliLindungi, kini bisa digunakan untuk mengecek apakah penggunanya sudah terdaftar sebagai penerima vaksin Covid-19. Caranya, masukkan nomor induk kependudukan (NIK) di halaman pedulilindungi.id.
Untuk saat ini, baru pengguna yang merupakan tenaga kesehatan yang diharapkan bisa mengecek status mereka dalam program vaksinasi pemerintah tersebut. Ini karena vaksinasi tahap awal atau gelombang pertama memang diprioritaskan kepada para tenaga kesehatan.
Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dedy Permadi, mengatakan pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan, sudah mengirim pesan singkat kepada para tenaga kesehatan sebagai penerima vaksin Covid-19 tahap awal. "SMS blast itu resmi dari pemerintah," kata Dedy, Sabtu 2 Januari 2021.
Dedy menambahkan, pemberitahuan lewat SMS berupa sosialisasi, sementara untuk prosedur pendaftaran selanjutnya merupakan wewenang Kementerian Kesehatan. Selain melalui website, diterangkannya, calon penerima vaksin Covid-19 juga bisa mengecek status mereka di aplikasi PeduliLindungi dan panggilan ke *191#.