TEMPO.CO, Bandung - Memasuki 2021, erupsi Gunung Sinabung masih terus terjadi. Setelah terakhir terjadi pada 28 Desember 2020, gunung yang menjulang 3.460 meter dari permukaan laut di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, itu kembali meletus pada Minggu, 3 Januari 2021.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi itu pada pukul 09.34 WIB. Ketinggian kolom abu terukur mencapai sekitar 1.000 meter atau 1 kilometer--2 kali lebih tinggi daripada 28 Desember lalu.
Kepala PVMBG Kasbani lewat keterangan tertulisnya menyebut kolom abu yang teramati petugas berwarna kelabu. Abu yang berintensitas tebal itu condong ke arah barat laut. “Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 55 mm dan durasi ± 2 menit 23 detik,” katanya.
Saat ini Gunung Sinabung masih berada pada status level III atau Siaga. PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi.
Lokasi lain yang terlarang yaitu wilayah di dalam radius radial 3 kilometer dari puncak Gunung Sinabung. Selain itu juga wilayah dalam radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur, dan 4 kilometer untuk sektor timur-utara.
Masyarakat diimbau memakai masker saat keluar rumah jika terjadi hujan abu. “Untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik,” kata Kasbani. Selain itu PVMBG minta warga mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Baca juga:
Gempa Kedua 2021 di Teluk Tolo, Ini Catatan BMKG
Bagi masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.