TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah serpihan benda yang diduga bangkai pesawat berlogo Badan Nasional Antariksa Nasional (CNSA) ditemukan di perairan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Kabar tersebut sampai ke Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Baca:
Dugaan Temuan Bangkai Pesawat Tertulis CNSA, Milik Badan Antariksa Cina?
Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menerangkan, objek bertuliskan CNSA yang ditemukan itu berdasarkan analisis orbit sampah antariksa adalah bagian roket CZ-3B (Long March-3B) dengan nomor catalog 44710.
“Roket digunakan untuk peluncuran satelit navigasi Beidou 3-IGSO-3 pada 4 November 2019,” ujar dia, 6 Januari 2021, melalui Instagram resmi @lapan_ri.
Tim gabungan bersama warga Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah melakukan pengecekan benda atau serpihan yang diduga bangkai pesawat terbang yang ditemukan di perairan Kumai, Selasa, 5 Januari 2021. Kredit: ANTARA/HO-Humas Polda Kalteng
LAPAN menerima laporan tersebut pada Selasa, 5 Januari 2021. Benda tersebut berukuran sekitar 3x4 meter jatuh sehari sebelumnya, Senin, 4 Januari 2021, dan diperiksa oleh kepolisian setempat.
Ada kemungkinan benda tersebut merupakan sampah antariksa yang berasosiasi dengan Roket Chang Zheng (Long March) milik Cina yang digunakan untuk meluncurkan Beidou 3-IGSO-3. “Perkiraan jatuh itu pada 4 Januari 2021 pukul 14.25 WIB di Selatan Kalimantan dari ketinggian 118 km,” tutur Thomas.
Berdasarkan foto yang diterima LAPAN, terdapat beberapa indikasi yang membantu identifikasi objek. Pertama, struktur yang ditemukan berbentuk segmen tabung kulit dengan diameter 3-5 meter. Di salah satu sisinya tergambar bendera Cina serta logo CNSA yang tampak terbakar.
Segmen kulit tabung tampak berwarna putih dengan sedikit bekas terbakar di beberapa bagian. Indikasi tersebut juga disertai analisis orbit yang disebutkan sebelumnya mengarah pada dugaan bahwa benda yang ditemukan merupakan bagian luar roket Chang Zheng atau Long March-3B.