TEMPO.CO, Bogor - IPB University berduka setelah tiga dosennya meninggal dalam waktu berdekatan, Senin-Selasa 4-5 Januari 2020. Mereka adalah Dr Kiagus Dahlan pada Senin, serta Dr Mukjizat Kawaroe dan Profesor Kukuh Murtilaksono pada Selasa.
"Salah satu dari ketiga dosen tersebut, sebelum meninggal sempat dirawat di rumah sakit karena positif Covid-19," kata Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumastuti, melalui pernyataan tertulis yang diterima di Bogor, Jawa Barat, Rabu malam, 6 Januari 2020.
Ia menjelaskan Kiagus Dahlan adalah dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), sedangkan Mukjizat Kawaroe adalah dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Adapun Kukuh Murtilaksono adalah dosen di Fakultas Pertanian (Faperta).
Disebutkannya bahwa Kiagus Dahlan adalah sosok dosen dan peneliti yang aktif menghasilkan karya-karya penelitian. Salah satunya berhasil mengembangkan biomaterial keramik kalsium fosfat berbahan dasar limbah cangkang telur untuk keperluan filler gigi, khususnya guna penumbuhan tulang alveolar gigi.
Mukjizat Kawaroe dinilai sebagai ahli biologi laut yang dikenal dengan ambisinya mewujudkan biofuel dari mikroalga. Ragam penelitian terkait ekotipologi mangrove dan lamun, biologi reproduksi hewan laut, biodiversitas dan konservasi laut, rehabilitasi dan pengelolaan ekosistim mangrove dan lamun.
Kukuh Murtilaksono adalah pakar konservasi tanah dan air serta pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Alumnus doktor University of the Philippine at Los Banos ini banyak melakukan riset dengan melibatkan keilmuan fisika tanah, kimia fisik koloid tanah, sumberdaya fisik wilayah, kebijakan pengelolaan DAS, serta mitigasi bencana kerusakan lahan.
Baca juga:
Dosen,Staf, dan Kini Rektor Unila Positif Terinfeksi Covid-19
Pada 2013, dia dikukuhkan sebagai Guru Besar IPB University dengan judul orasi "Penyelarasan Implementasi Pengelolaan DAS di Indonesia".