TEMPO.CO, Semarang - Universitas Diponegoro menjawab informasi data mahasiswanya yang bocor dengan menyiapkan langkah hukum. Langkah sesuai Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik, UU Keterbukaan Informasi Publik dan UU lain yang dianggap terkait disiapkan mengikuti hasil investigasi internal Undip.
Pelaksana tugas Wakil Rektor III bidang Komunikasi dan Bisnis Undip, Dwi Cahyo Utomo, mengungkap itu dalam keterangan yang diberikan daring, Rabu siang 6 Januari 2021. "Kami pastikan bahwa sistem internal kami aman," katanya merujuk hasil investigasi yang sudah dilakukan.
Dwi menambahkan, tim IT Undip tak mendeteksi adanya perubahan dalam server. Operasional disebut normal. Seluruh data termasuk absensi mahasiswa dan penilaian dosen dan bahkan pelaksanaan ujian online disebutkan tak terusik.
"Tidak perlu ada kecemasan berlebihan atas masalah yang ada. Belum dapat dipastikan sumber informasi yang beredar tersebut berasal dari mana," katanya sambil menambahkan, "ID digital Undip termasuk akses internet Undip menggunakan SSO (Single Sign-On) yang terproteksi dengan sistem enkripsi yang baik.”
Setelah memastikan itu semua, Undip, kata Dwi, dalam waktu dekat akan fokus pada langkah-langkah yang berkaitan dengan pengumpulan bukti untuk menyiapkan langkah hukum yang tepat. Langkah hukum akan diambil segera setelah ada keputusan dari pimpinan Universitas yang didukung oleh Kantor Hukum Undip.
"Undip akan mengumpulkan data secara detil untuk membantu pihak berwajib, tapi kami pastikan Undip memiliki tim ahli teknologi informasi yang handal sehingga dapat membantu proses pembuktian,” katanya lagi.
Sebelumnya, beredar informasi yang menyebutkan data 125 ribu mahasiswa kampus di Semarang, Jawa Tengah, bocor karena sistem dibobol. Dwi mempertanyakan informasi data 125 ribu itu berasal dari periode 2010-2017. Menurutnya, jumlah terbanyak mahasiswa baru yang diterima setiap tahunnya adalah 10 ribu orang.
"Untuk tujuh tahun maksimal jumlahnya adalah 70 ribu akan tetapi informasi yang beredar jumlah data untuk kurun waktu itu adalah 125 ribu," katanya.
Dwi juga menilai tidak perlu anjuran penggantian password dari pihaknya. Alasannya, sistem akan secara otomatis memintanya apabila terjadi potensi gangguan. Ketiadaan permintaan itu saat ini menunjukkan alpanya pula potensi gangguan.
Kabar bocornya data Undip diungkap di Twitter oleh akun @fannyhasbi, Selasa. "Breached! Lebih dari 125 ribu data mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) bocor," tulis akun tersebut.
Baca juga:
Unhas, Undip dan Unpad Bentuk Konsorsium Merdeka Belajar ala Menteri Nadiem
Dalam unggahannya, dilampirkan juga tangkapan layar berisi data-data pribadi yang tersebar. Mulai dari data pribadi lengkap mahasiswa, alamat, jalur masuk, email, username, password, IPK, riwayat sekolah, beasiswa, dan lain-lain.