Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti UGM Kembangkan Labu Susu Citra LaGa

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan varietas labu susu Citra Labu Gama (Citra LaGa) yang memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan labu susu varietas lain. Kredit: UGM
Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan varietas labu susu Citra Labu Gama (Citra LaGa) yang memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan labu susu varietas lain. Kredit: UGM
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan varietas labu susu Citra Labu Gama (Citra LaGa) yang memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan labu susu varietas lain. Labu susu ini juga potensial dibudidayakan di lahan marginal maupun lahan kritis karst.

“Labu susu Citra LaGa ini pertumbuhannya cepat sekitar 75 sampai 85 hari dan mengandung beta karoten yang tinggi sangat baik untuk kesehatan mata dan tubuh,” ungkap peneliti labu susu Citra Gama, Prof Budi S. Daryono, sebagaimana dikutip laman UGM, Rabu, 6 Januari 2021.

Baca:
Sering jadi Dekorasi Halloween, Simak Manfaat Kesehatan Labu

Labu susu Gama Citra merupakan labu susu varietas baru hasil inovasi Budi Daryono bersama dengan peneliti Fakultas Biologi UGM lainnya, Prof Purnomo. Labu ini telah dikembangkan sejak tahun 2017 silam dan telah dibudidayakan oleh kelompok tani binaan yang berada di Prambanan, Sleman, Yogyakarta.

Budi menjelaskan labu susu Citra LaGa berasal dari persilangan antara labu susu dari Belanda dan labu susu dari Jepang atau yang dikenal dengan nama Kabocha. Berikutnya dilakukan seleksi hingga menghasilkan galur kultivar Citra Labu Gama.

Labu varietas ini memiliki masa panen yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan labu biasa. Masa panen berkisar antara 75-85 hari setelah tanam. Dalam satu pohon labu dapat menghasilkan 2 hingga 6 buah labu dengan berat rata-rata 1-3 Kg/buah. Buah berwarna kuning, kuning kecoklatan, oranye ini dapat bertahan hingga 6-12 bulan.

Labu Citra LaGa juga memiliki keunikan karena dikembangkan dalam tiga macam bentuk, yaitu bentuk gitar, bentuk barbel/paprika, serta bentuk leher angsa/ular. Budi menyebutkan untuk labu dengan bentuk gitar umumnya lebih disukai konsumen kelas atas-menengah. Berikutnya, bentuk barbel/paprika lebih digemari kalangan menengah-atas dan untuk bentuk ular banyak disukai oleh masyarakat umum/menengah-bawah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Kami kembangkan tiga bentuk agar konsumen punya pilihan, sebab selama ini bentuk banyak ditentukan oleh para tengkulak,” terang Dekan Fakultas Biologi UGM ini.

Sementara soal ketahanan terhadap hama, Budi mengatakan bahwa varietas labu susu Citra Laga lebih tahan tahan terhadap serangan Begomovirus yang banyak menyerang tanaman labu dibandingkan varietas impor. Hasil tersebut diperoleh setelah dilakukan penelitian terhadap empat varietas labu susu yakni varietas dari China, varietas dari Jepang, varietas dari Belanda, dan Citra Laga.

“Varietas dari China lebih mudah terinfeksi Begomovirus dan diikuti varietas dari Jepang, varietas dari Belanda, dan terakhir varietas Citra LaGa. Dengan begitu labu susu Citra LaGa menjadi varietas yang lebih tahan terhadap Begomovirus daripada tiga varietas lainnya,” urainya.

Budi mengatakan budi daya labu susu Citra LaGa sangat potensial dilakukan. Sebab, memiliki kandungan nutrisi yang tinggi sehingga berpotensi besar untuk dijadikan sebagai makanan alternatif. Umumnya, labu susu digunakan sebagai bahan baku tepung untuk bubur bayi/makanan pendamping ASI, kue, roti, dan bubur yang dikonsumsi saat proses penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan lansia.

Labu susu Citra LaGa dapat ditanam di dataran rendah hingga sedang. Tak hanya itu, varietas ini juga bisa dibudidayakan pada lahan-lahan marginal seperti tegalan dan lahan berkapur.
“Untuk lahan bekas pertambangan belum dicoba bisa dilakukan budi daya atau tidak. Namun, ke depan akan kami coba pada lahan tersebut, semoga dapat ditanam juga,” tuturnya.

UGM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

3 jam lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

5 jam lalu

Pakar hukum sekaligus Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Usai Putusan Sengketa Pilpres, Zainal Arifin Mochtar Sebut MK Punya Banyak PR

Pakar hukum tata negara UGM, Zainal Arifin Mochtar, menilai MK punya banyak pekerjaan rumah alias PR pasca-putusan sengketa pilpres.


UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

12 jam lalu

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM Djagal Wiseso Marseno meninjau pelaksanaan UTBK Gelombang Pertama di Kampus UGM, Sabtu (13/4/2019). (ANTARA/Luqman Hakim)
UGM Buka Pendaftaran Seleksi Mandiri, Simak Syarat dan Panduan Pendaftaran

Universitas Gajah Mada buka pendaftaran online seleksi mandiri UGM sejak 17 April hingga 7 Mei 2024. Lokasi ujian mandirinya?


Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

19 jam lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Sebut Ada 3 Genre Hakim dalam Putusan MK

Pakar hukum di UGM sebut ada 3 genre hakim dalam memutus perkara. Apa saja?


Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

21 jam lalu

Dosen dan mahasiswa Fakuktas Hukum UGM Yogyakarta menggelar mimbar
Pakar Hukum UGM Nilai Ada 3 Kejanggalan Putusan MK soal Sengketa Pilpres

MK sebelumnya telah menolak gugatan sengketa pilpres 2024 yang diajukan kubu Anies dan Ganjar.


Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

1 hari lalu

Ilustrasi oseng pare tempe. Cookpad/Tri Yunianti
Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

2 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

2 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Dosen dan Mahasiswa UGM Gelar Aksi Kampus Menggugat, Tuntut Putusan MK yang Adil

Sejumlah aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

2 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

2 hari lalu

Tim Hukum Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Tim Hukum Ganjar Pranowo-Mahfud Md. tampak bersalaman dan berpelukan usai sidang sengketa hasil Pilpres di Gedung MK, Jakarta pada Jumat, 5 April 2024. (Ist.)
Aktivis hingga Dosen Perempuan Kumpul di UGM Gelar Kampus Menggugat Kawal Putusan MK

Dia mengatakan MK adalah anak kandung Reformasi, yang dilahirkan dengan harapan bisa menjaga negara agar tetap berpijak pada konstitusi.