TEMPO.CO, Jakarta - Tim riset uji klinis fase akhir vaksin Sinovac dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran telah menyelesaikan laporan imunisasi selama tiga bulan. Hasil sementara riset vaksin Covid-19 itu dikirim ke pihak sponsor penelitian yaitu Bio Farma. “Laporan sudah diserahkan ke Bio Farma tadi (Kamis) malam,” kata manajer tim riset Eddy Fadlyana, Jumat, 8 Januari 2021.
Dari Bio Farma laporan akan diteruskan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Menurut Eddy, laporan kedua dari timnya itu berisi hasil lengkap pelaksanaan imunisasi vaksin Sinovac selama tiga bulan. “Laporannya berisi sekitar 20 halaman,” ujarnya.
Laporan tiga bulanan tersebut meneruskan laporan pertama yang berisi hasil riset uji klinis selama satu bulan pelaksanaan vaksinasi yang totalnya melibatkan 1.620 orang relawan. Vaksinasi perdana uji klinis dilakukan di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Jalan Eyckman Bandung, yang ikut disaksikan langsung Presiden Joko Widodo pada Selasa, 11 Agustus 2020.
Eddy mengatakan bahan laporan kedua dari tim riset Unpad ini akan dipakai BPOM untuk pertimbangan Emergency Use Authorization (EUA) alias izin penggunaan darurat demi menekan penularan Covid-19. Laporan harus dikaji bareng hasil uji klinis fase akhir vaksin bikinan Sinovac Biotech asal Cina itu yang juga dilakukan di Brasil dan Turki.
Menurut Eddy, dibanding uji klinis di dua negara itu, Indonesia paling belakangan memulai risetnya. Adapun setelah laporan tiga bulanan, selanjutnya tim dari Unpad akan menuntaskan laporan akhir yaitu hasil imunisasi vaksin Sinovac di Bandung selama enam bulan.
Baca juga:
Efikasi Vaksin Sinovac Diumumkan 78 Persen di Brasil, Lansia Aman
Saat itu tim juga dijadwalkan telah mengambil dan menganalisis sampel darah dari para relawan uji untuk yang kedua kalinya. Tujuannya, di antaranya, lebih memastikan antibodi Covid-19 yang berhasil dibangun dalam tubuh penerima dosis vaksin. "Waktu penyampaian laporan pamungkas itu diperkirakan sekitar Maret-April 2021," kata Eddy.