Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Merapi Terdeteksi Miliki 2 Kubah Lava, Potensi Bahaya Meningkat

image-gnews
Awan panas guguran terpantau keluar dari kawah Gunung Merapi pada Sabtu 9 Januari 2021. (ANTARA/HO/Twitter BPPTKG)
Awan panas guguran terpantau keluar dari kawah Gunung Merapi pada Sabtu 9 Januari 2021. (ANTARA/HO/Twitter BPPTKG)
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyatakan pada fase erupsinya kali ini Gunung Merapi terindikasi akan memiliki dua kubah lava. Selain di bagian tengah kawah, kubah lava kedua juga teramati di sisi lereng sebelah barat.

"Dampak jika Merapi terkonfirmasi memiliki dua kubah lava dan semuanya berkembang, tentu potensi bahayanya (meningkat)," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida Sabtu 9 Januari 2021.

Baca juga:
Masuki Pekan Pertama 2021, Gunung Merapi Langsung Muntahkan Awan Panas

Hanik menuturkan, misalnya kubah lava utama yang di bagian tengah tidak berkembang, maka potensi ancaman awan panas ke arah Kali Gendol juga kecil. Yang sudah jelas terlihat perkembangannya justru kubah lava di lereng barat yang luncuran awan panasnya sudah mengarah Kali Krasak dengan jarak kurang dari satu kilometer.

"Ini menjadi fenomena cukup jarang terjadi karena biasanya kubah lava saat Merapi erupsi hanya satu dan di bagian tengah," katanya.

Hanik menambahkan, volume kubah lava yang tampak berkembang saat ini, yakni di bagian lereng barat, juga masih terlalu kecil. Sehingga BPPTKG masih belum bisa menghitung kepastian volumenya.

Terlebih, karena posisi kubah lava baru itu ada di lereng yang membuatnya juga tidak stabil. Karena, begitu lava muncul maka kubah itu dalam sekejap langsung menjadi lava pijar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hanik mengatakan sampai sekarang, fenomena lava pijar akan terus mewarnai fase erupsi Gunung Merapi. Selama masih ada pergerakan magma dari dalam ke permukaan berarti lava pijar dan awan panas itu masih belum diprediksi kapan klimaks dan berhenti.

"Hal ini juga masih diindikasikan dengan adanya seismitas yang masih tinggi," ujarnya.

Meski sudah memasuki fase erupsi awal dan meluncurkan tak kurang 5 kali awan panas serta puluhan kali guguran lava pijar 1-9 Januari ini, status Gunung Merapi masih Siaga. "Ancaman bahaya belum berubah, tetap dalam radius 5 km," ujar Hanik.

Baca juga:
Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Pertama, Status Belum Awas

Pada hari ini, Sabtu 9 Januari 2021, BPPTKG mencatat Gunung Merapi sempat mengeluarkan sekali semburan awan panas dengan jarak luncur 600 meter arah hulu Kali Krasak. Pada hari ini pula, periode pengamatan 00.00-12.00 WIB, Merapi tak kurang mencatatkan 22 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 meter ke hulu kali yang sama.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

1 hari lalu

Atraksi jathilan di Sleman, DI Yogyakarta. Dok. Istimewa
Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.


Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

16 hari lalu

Suasana Pasar Takjil Kaliurang di lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta yang berlangsung 29-31 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.


Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

17 hari lalu

Gunung Semeru tampak jelas Sabtu pagi ini, 30 Maret 2024. Foto: Istimewa
Begini Penampakan Gunung Semeru Pagi Ini Setelah Erupsi dan Luncurkan Awan Panas Guguran

Gunung Semeru menampakkan tubuh utuhnya yang berwarna perak kebiru-biruan pada Sabtu pagi.


Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

18 hari lalu

Kawasan wisata Tebing Breksi di Sleman, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.


Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

18 hari lalu

Gunung Semeru erupsi pada Sabtu, 9 Maret 2024, pukul 08.28 WIB (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Erupsi Disertai Gempa Awan Panas Guguran Selama 27 Menit

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Semeru melaporkan adanya erupsi disertai gempa awan panas guguran selama 27 menit, Kamis sore, 28 Maret 2024,


Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

27 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

42 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

42 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

45 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

52 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman