TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin didominasi artikel mengenai kebijakan baru WhatsApp untuk para penggunanya. Pertama, dampaknya yang dilaporkan membuat aplikasi perpesanan Telegram dan Signal mengalami peningkatan penggunaan yang tiba-tiba.
Yang kedua berisi penilaian pakar keamanan siber lokal bahwa instruksi pembaruan dari WhatsApp dan opsi yang diberikan itu buntut dari aplikasi yang terlalu mendominasi. "Menurut saya perlu mencari alternatif messenger selain Whatsapp. Bisa Telegram, bisa Line dan lain sebagainya,” katanya.
Berita top ketiga tentang LAPAN yang kembali mengkoreksi hasil identifikasinya terhadap benda asing sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kalimantan Tengah pada awal pekan ini. Dua analisis sebelumnya melenceng jauh karena baru terkonfirmasi kalau benda asing itu bukan bagian dari badan roket Cina.
Berikut ini Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 9 Januari 2021, selengkapnya,
1. Geger Kebijakan Baru WhatsApp, Penggunaan Telegram dan Signal Naik Tiba-tiba
Aplikasi perpesanan Telegram dan Signal dilaporkan mengalami peningkatan penggunaan yang tiba-tiba. Diduga ini terkait geger di antara pengguna pesaing terbesar mereka, WhatsApp, pasca disebarnya notifikasi kewajiban pembaruan ketentuan dan kebijakan privasi.
Kebijakan baru WhatsApp tersebut ramai dibicarakan di media sosial. Aplikasi pesan milik Facebook yang menggunakan teknologi enkripsi end-to-end tersebut mengeluarkan notifikasi itu Rabu, 6 Januari 2021, untuk rencananya mulai diberlakukan per 8 Februari mendatang.
Dikutip dari Reuters, Sabtu 9 Januari 2021, sejumlah penggiat hak privasi mempertanyakan opsi "terima pengambilan data atau keluar" yang disisakan WhatsApp tersebut di Twitter. Mereka menyarankan pengguna untuk beralih ke aplikasi perpesanan lain, seperti Telegram dan Signal.
2. Menilai Kebijakan Baru WhatsApp Arogan, Pakar Ini Senada Sikap Elon Musk
Sebagian pengguna aplikasi WhatsApp telah menerima notifikasi berjudul 'WhatsApp sedang memperbarui ketentuan dan kebijakan privasi'. Di sana disebutkan bahwa jika pengguna mengetuk SETUJU, artinya mereka menerima kebijakan baru WhatsApp itu berlaku per 8 Februari mendatang.
Namun, jika tidak setuju dengan update tersebut, pengguna tidak akan bisa menikmati layanan chat atau panggilan telepon dan video dari aplikasi itu per tanggal yang sama. Sekalipun tetap bisa membuka atau mengakses WhatsApp, misalnya cek chat history (apabila ada back up device juga).
Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menilai instruksi pembaruan dari WhatsApp dan opsi yang diberikan itu buntut dari aplikasi yang terlalu mendominasi. “Sehingga dengan posisinya yang dominan ini mereka berani mulai menekan penggunanya,” ujar dia melalui pesan WhastApp, Jumat malam, 8 Januari 2021.
3. Terungkap, Asal Sebenarnya Sampah Antariksa Terdampar di Pantai Kalimantan
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN kembali mengkoreksi hasil identifikasinya terhadap benda asing sampah antariksa yang ditemukan di perairan pantai selatan Kalimantan Tengah pada awal pekan ini. Dua kali analisis sebelumnya terbukti keliru semua setelah Badan Antariksa Nasional Cina (CNSA) memberi konfirmasi bahwa benda tersebut bukanlah bagian dari badan roket yang sudah mengorbit, melainkan payload fairing.
Update final identifikasi sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kalimantan Tengah pada Senin 4 Januari 2021. Badan Antariksa Nasional Cina mengkonfirmasi kepemilikannya tapi itu bukan badan roket. (LAPAN)
Payload fairing adalah bagian dari sebuah roket yang berfungsi melindungi muatan, seperti satelit, dari panas akibat tekanan di atmosfer. Bagian ini tidak ikut mengorbit karena sudah akan dilepaskan dan jatuh lagi ke Bumi begitu roket hendak memasuki ruang antariksa.
Baca juga:
Bukan Cuma dari Cina, Sampah Antariksa Melayang di Atas Indonesia
"Ini update final sampah antariksa yang ditemukan di pantai selatan Kalimantan Tengah," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin via aplikasi pesan WhatsApp kepada Tempo, Jumat malam 8 Januari 2021. "Gambar lengkap dari Tim Evakuasi dan CNSA melengkapi informasi dan mengkoreksi hasil analisis sebelumnya."