Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Faktor Rumah Sakit Tolak Pasien Covid-19 Meski Ada Ranjang Kosong

image-gnews
Petugas medis yang mengenakan pakaian pelindung bersiap untuk memindahkan pasien ke ruang bedah dari Unit Perawatan Intensif (ICU) yang terjangkit Virus Corona di Rumah Sakit Persahabatan di Jakarta Timur, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Petugas medis yang mengenakan pakaian pelindung bersiap untuk memindahkan pasien ke ruang bedah dari Unit Perawatan Intensif (ICU) yang terjangkit Virus Corona di Rumah Sakit Persahabatan di Jakarta Timur, 13 Mei 2020. REUTERS/Willy Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta -  Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tak menampik di tengah tingginya kasus Covid-19 belakangan ini, kerap muncul laporan ada sejumlah rumah sakit yang menolak untuk menerima pasien terpapar, padahal rumah sakit yang menolak itu diketahui masih memiliki bed (ranjang) kosong untuk perawatan.

Baca:
Pasien Covid-19 Antre di Rumah Sakit, ARSSI Minta Pemerintah Batasi Mobiltas 

Kepala Dinas Kesehatan Yogyakarta Pembajun Setyaningastutie menuturkan rata-rata rumah sakit dalam penerimaan pasien Covid-19 menerapkan sistem kohorting.

Sistem ini mengatur penempatan pasien terinfeksi atau kolonisasi patogen yang sama di ruang yang sama, sehingga pasien lain tanpa patogen yang sama dilarang masuk.

"Ada kondisi-kondisi tertentu penggunaan ranjang untuk perawatan Covid-19 ini, yakni dengan sistem kohorting," ujar Pembajun Senin 11 Januari 2021.

Dari sistem ini, masyarakat pengguna layanan memang sekilas akan melihat keterangan tersedia ranjang kosong namun heran mengapa rumah sakit menolak menerimanya.

Pembajun mengingatkan bahwa di dalam satu ruang rumah sakit untuk Covid-19 itu biasanya ada yang menyediakan satu ranjang atau dua ranjang.

Faktor pertama yang mempengaruhi rumah sakit menolak pasien bisa jadi karena perbedaan jenis kelamin dalam satu ruangan.

"Jika dalam ruang itu berisi dua ranjang dan salah satu ranjang sudah diisi pasien Covid-19 berkelamin perempuan, kan tidak mungkin satu ranjang sisanya dibiarkan diisi pasien laki-laki," ujarnya.

Faktor kedua, rumah sakit akan menolak menerima pasien, jika dalam satu ruang yang disediakan untuk penanganan Covid-19 isinya pasien berusia dewasa seluruhnya, sedangkan yang akan masuk adalah pasien anak-anak.

"Faktor ketiga, jika ada sisa ranjang kosong tapi ranjang yang satunya diisi pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta seperti TBC, tentu tak bisa jadi satu karena penanganannya berbeda," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keempat, ada sisa ranjang kosong namun oleh rumah sakit itu memang sengaja disiapkan khusus untuk internal staf medis yang bekerja di rumah sakit itu. Sehingga tidak bisa diberikan kepada pasien umum.

"Ya lumrah kan, jika ada dokter atau perawat di situ terpapar, kalau tidak disediakan cadangan sendiri oleh rumah sakitnya, terus mau dirujuk ke mana?" ujarnya.

Pembajun mengatakan sejak kasus mewabah Maret 2020 silam, sebanyak 27 rumah sakit di Yogyakarta sebenarnya terus menambah ketersediaan ranjang baik ICU maupun isolasi. Namun memang tak mampu mengejar kecepatan laju kasus yang muncul sehingga kapasitas ranjang yang disediakan terus menipis.

Kasus aktif Covid-19 saat ini di Yogyakarta tercatat ada 4.000 kasus lebih dari total kasus keseluruhan sebanyak 15.000 lebih.

Padahal saat ini tingkat keterisian tempat tidur noncritical (isolasi) di rumah sakit rujukan Covid-19 Yogyakarta telah mencapai 91,9 persen. Rinciannya, dari 642 total kapasitas tempat tidur, telah digunakan sebanyak 590, sehingga saat ini masih tersisa 52 tempat tidur.

Adapun tingkat keterisian tempat tidur critical atau ICU mencapai 67,1 persen. Rinciannya, dari 76 total kapasitas tempat tidur, 51 di antaranya telah digunakan, sehingga saat ini tersisa 25 tempat tidur.

Pembajun menuturkan soal usulan membuat rumah sakit lapangan memang berulang kali sudah tersampaikan. Namun yang menjadi persoalan Yogyakarta belum mampu menyediakan sumber daya manusia tambahan untuk mendukung operasionalnya. Sehingga yang dikejar lebih penambahan ranjang di rumah sakit yang ada.

"Karena semua tenaga medis sekarang terpusat di rumah sakit rujukan itu, kalau ada rumah sakit lapangan sementara tak ada tambahan sumber daya manusia mencukupi tentu akan susah," ujarnya.

Pembajun mengatakan Yogyakarta sudah berupaya menambah tenaga kesehatan pada 2020 silam. Namun dari 230-an pendaftar, hanya 26 orang yang bisa terekrut. "Sebagian (yang diterima) mundur karena alasan tak mendapat izin keluarga menjadi tenaga kesehatan," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

13 jam lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

19 jam lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

23 jam lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

1 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

3 hari lalu

Demo udara berbagai pesawat warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta Senin (22/4). Dok.Istimewa
Aksi Demo Udara Berbagai Pesawat Warnai HUT ke-78 TNI AU di Yogyakarta

Yogyakarta dipilih sebagai tempat perhelatan HUT TNI AU karena merupakan cikal-bakal Angkatan Udara Indonesia.


Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

3 hari lalu

Mobil wisatawan terjebak di sungai Lereng Merapi Saat nekat susuri jalur jip lava tour Minggu (21/4). Dok. Istimewa
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.


Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

3 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Akui Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Pertemuan dengan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengakui dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan pertemuan dengan eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.


Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

3 hari lalu

Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal dan terguling di Jalan Siluk-Imogiri Bantul Yogyakarta pada Ahad, 21 April 2024 sore. Dok. Istimewa
Kecelakaan Tunggal, Bus Pariwisata Terguling di Bantul Sebabkan Sejumlah Penumpang Luka

Bus pariwisata itu melaju dari arah Pantai Baron, Gunungkidul, menuju Bantul lewat jalur Siluk Imogiri yang dikenal cukup curam dengan jalan berkelok.