Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati, Demam Karena Infeksi Akut Tak Boleh Terima Vaksin Covid-19

image-gnews
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat, 18 Desember 2020. Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. ANTARA FOTO/Jojon
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat, 18 Desember 2020. Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. ANTARA FOTO/Jojon
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Persatuan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) membuat rekomendasi tentang pasien berpenyakit apa saja yang bisa, belum, dan tidak dapat menerima vaksin Covid-19. Khususnya terkait dengan vaksin Sinovac dari Cina yang uji klinisnya melibatkan responden Indonesia.

“Satu-satunya yang tidak layak adalah orang yang lagi sakit demam, infeksi, itu tidak layak,” kata Arto Yuwono dari PAPDI, Selasa, 12 Januari 2021.

Baca juga:
Daftar Efikasi Vaksin Covid-19, Sinovac Ungguli AstraZeneca Dosis Normal

Sebelumnya PAPDI telah menyampaikan rekomendasi tersebut yang kemudian dituangkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit keluaran 2021. Namun menurut Arto, rekomendasi itu bersifat living document atau bisa berubah berdasarkan hasil riset-riset ilmiah terbaru.

“Jadi belum bisa dibuat rekomendasi yang pasti,” ujar dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung itu.

Menurutnya, rekomendasi yang telah dikeluarkan berdasarkan hasil uji klinis fase 1 dan 2 vaksin Sinovac di Cina, kemudian hasil sementara fase 3 di Bandung. Bahannya dari protokol uji klinis itu oleh tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Selain itu keterangan dari beberapa dokter anggota PAPDI yang terlibat dalam riset uji klinis. “PAPDI mendengarkan pendapat mereka,” kata Arto.

Menurutnya, setelah keluar hasil sementara uji klinis tahap tiga di Bandung, bisa saja ada perubahan rekomendasi. Sedang dalam rekomendasi yang sudah dikeluarkan PAPDI, banyak kategori pasien dengan penyakit tertentu yang dinyatakan belum layak menerima vaksin Covid-19. “Kebanyakan karena ketersediaan datanya belum cukup,” ujar Arto.

Rekomendasi dari PAPDI itu adalah, orang yang berpenyakit reaksi anafilaksis atau suatu reaksi alergi yang parah dan berpotensi mengancam nyawa, dan alergi obat dinyatakan layak untuk diberi vaksin Sinovac. Catatannya perlu ada perhatian khusus pada orang yang memiliki riwayat alergi terhadap antibiotik, neomicin, polimiksin, streptomisin, dan gentamisin, terutama pada vaksin yang mengandung komponen antibiotik tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang yang alergi makanan juga dinilai layak divaksin Sinovac karena tidak menjadi kontradiksi. Pasien asma bronchial yang terkontrol termasuk layak divaksin, kecuali asma bronchial akut. PAPDI menyarankan untuk penundaan vaksinasi hingga penyakitnya terkontrol baik. Pasien rhinitis alergi, urtikaria, dan dermatitis atopi juga layak divaksin.

Penyakit autoimun sistemik dinyatakan belum layak. Pasiennya tidak dianjurkan diberi vaksinasi Covid-19 sampai hasil penelitian yang lebih jelas telah dipublikasi. Ketentuan serupa berlaku bagi pasien sindroma Hiper IgE.

Adapun pasien HIV dinyatakan layak divaksinasi walau tingkat jenis sel darah putih atau CD4 kurang dari 200. Karena kondisinya yang dapat membuat kekebalan tubuh tidak maksimal, dianjurkan untuk mengulang vaksinasi saat CD4 lebih dari 200.

Beberapa penyakit lain yang layak ikut vaksinasi adalah paru obstruktif kronik, tuberkulosis, kanker paru, dan interstitial lung disease, penyakit hati, diabetes mellitus. Dalam catatan PAPDI, bagi pederita diabetes mellitus tipe 2 terkontrol dan HbA1C dibawah 58 mmol/mol atau 7,5 persen dapat diberikan vaksin. Termasuk orang dengan penyakit gangguan psikosomatis dan pendonor darah.

Penyakit lain yang belum layak ikut vaksinasi Sinovac yaitu infeksi akut yang ditandai dengan demam karena akan menjadi kontradiksi vaksinasi. Kemudian penyakit ginjal kronis, pasien tranplantasi ginjal, sindroma netrotik, hipertensi, gagal jantung, penyakit jantung koroner, penyakit-penyakit gastrointestinal, hipertiroid, penyakit kanker, kelainan hematologi, dan pasien hematologionkologi yang mendapatkan terapi jangka panjang.

Baca juga:
Efikasi Vaksin Sinovac 'Hanya' 65 Persen, Epidemiolog Beberkan Konsekuensinya

Contoh pasien itu misalnya mengidap leukemia granulositik kronis, myeloma multiple, juga anemia hemolitik autoimun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

2 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

6 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

6 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

7 hari lalu

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.


Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

8 hari lalu

Seorang wanita keluar dari tempat pemungutan suara di tempat pemungutan suara saat pemilihan parlemen ke-22 di Seoul, Korea Selatan, 10 April 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

10 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

15 hari lalu

Ilustrasi napi di penjara. Shutterstock
Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

16 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

18 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan


Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

19 hari lalu

Flu Singapura.
Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.