Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gempa Majene Menjalar Hingga Seberangi Lautan ke Kalimantan

image-gnews
Dampak gempa bumi magnitudo 5,9 yang menyebabkan reruntuhan batu di tebing perbukitan di wilayah Majene Sulawesi Barat, 14 Januari 2021. (ANTARA/HO.BMKG)
Dampak gempa bumi magnitudo 5,9 yang menyebabkan reruntuhan batu di tebing perbukitan di wilayah Majene Sulawesi Barat, 14 Januari 2021. (ANTARA/HO.BMKG)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap beberapa fakta tentang gempa Majene di Sulawesi Barat yang sudah dua kali mengguncang kuat sejak Kamis siang, 14 Januari 2021, hingga Jumat dini hari.

Baca:
Gempa Majene: 3 Orang Tewas, Ribuan Warga Mengungsi dan Kantor Gubernur Rusak

Selain merusak bangunan rumah dan meruntuhkan bebatuan tebing, guncangan gempanya menyeberangi lautan hingga terasa di Kalimantan Timur. Pada gempa yang terbaru, guncangannya menjalar ke Makassar.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa Majene  yang pertama dirasakan hingga jauh di seberang pulau Sulawesi pada Kamis siang, 14 Januari 2021.

“Karena dilaporkan banyak warga di Kabupaten Paser dan Balikpapan di Kalimantan Timur ikut merasakan guncangan gempa Majene,” katanya lewat keterangan tertulis.

Gempa Majene bermagnitudo 5,9 yang terjadi pukul 13.35.49 WIB itu mencapai skala intensitas VI MMI yang berpotensi merusak. Menurut Daryono, gempa Majene yang pertama dipicu oleh sumber gempa Sesar Naik Mamuju (Mamuju Thrust). Mekanisme gempanya berupa pergerakan naik (thrust fault).

Pusat gempa Majene itu sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami pada 23 Februari 1969 dengan  kekuatan 6,9 pada kedalaman 13 kilometer.

Sumber gempa Sesar Naik Mamuju memiliki magnitudo tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser sesar 2 milimeter per tahun. “Sesar ini memang harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat,” kata Daryono.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gempa pada 1969 itu menyebabkan 64 orang meninggal dunia, 97 orang luka-luka, dan 1.287 rumah serta masjid mengalami kerusakan. “Dermaga pelabuhan  pecah, timbul tsunami dengan ketinggian 4 meter di Pelattoang dan 1,5 meter di Parasanga dan Palili,” ujarnya.

Gempa terbaru yang muncul pada Jumat dini hari pukul 01:28:17 WIB tercatat berkekuatan magnitudo 6,2. Pusat sumber atau episenter gempanya menurut BMKG berada di darat pada kedalaman 10 kilometer di koordinat 2,98 LS dan 118,94 BT atau sekitar enam kilometer arah timur laut Majene.  

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan naik dan menurut hasil pemodelan gempa tersebut tidak berpotensi menyebabkan tsunami. Getarannya terasa antara lain di Majene dengan skala intensitas gempa IV-V MMI, kemudian Palu (III MMI) dan Makasar (II MMI).

Guncangan gempa pada skala V MMI dirasakan oleh hampir semua penduduk, membuat orang banyak terbangun, serta menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang.

BMKG juga melaporkan sebelum gempa Majene bermagnitudo 6,2 itu, muncul lindu bermagnitudo 3,1. Setelah gempa besarnya, menyusul enam kali gempa susulan dengan kekuatan maksimum bermagnitudo 4,1. Kegempaan itu masih terangkai dengan gempa sehari sebelumnya dengan magnitudo 5,9.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

5 jam lalu

Ilustrasi gelombang Rossby. Aasnova.org
Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.


Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

11 jam lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4  di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo  7,4 melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.


Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

14 jam lalu

Foto yang dirilis The Central News Agency (CNA) menunjukkan bangunan runtuh pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 di Hualien, Taiwan, 3 April 2024. Gempa berkekuatan magnitudo 7,4  melanda Taiwan pada pagi hari tanggal 03 April dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien  pada kedalaman 34,8 km, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).  EPA-EFE/KANTOR BERITA PUSAT
Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.


BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

14 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

17 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
BMKG Perkirakan Hujan Lebat di 29 Provinsi, Waspadai Angin Kencang dan Petir

BMKG juga memasukkan sejumlah wilayah dalam kategori waspada dampak hujan lebat seperti banjir.


BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

19 jam lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
BMKG Sebut Gempa M5,1 Pacitan Tidak Merusak dan Berbahaya

Gempa dipicu oleh sesat aktif dasar laut.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

19 jam lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Publikasi Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen, Prakiraan Cuaca BMKG, Gempa Laut Selatan

Topik tentang dosen mendapat skor angka kredit untuk publikasi ilmiah dalam jurnal nasional menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

19 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika  (BMKG) memantau monitor prakiraan cuaca wilayah Jakarta dan sekitarnya di gedung BMKG, Jakarta. TEMPO/Subekti
BMKG Perkirakan Musim Kemarau 2024 di Wilayah Bandung Raya Mulai Juni

Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke kemarau.


Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

1 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. Farmersalmanac.com
Video Viral Korban di Sukabumi, BMKG: Ada 8 Sambaran Petir di Sekitar Lokasi

Dua dari tiga orang yang sedang berteduh dari hujan di sebuah saung warung di Sukabumi tewas karena sambaran petir pada Ahad 21 April 2024.


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

1 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.