Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Sebab Banjir Besar Awal Tahun Pindah dari Jakarta ke Kalimantan

image-gnews
Warga menggendong anaknya melintasi banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat 15 Januari 2021. Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menyatakan peningkatan status siaga darurat menjadi tanggap darurat, keputusan itu diambil mengingat musibah banjir yang terjadi semakin meluas di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Warga menggendong anaknya melintasi banjir di Desa Kampung Melayu, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat 15 Januari 2021. Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menyatakan peningkatan status siaga darurat menjadi tanggap darurat, keputusan itu diambil mengingat musibah banjir yang terjadi semakin meluas di beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Selatan. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Saat ini berbagai vorteks atau pusaran angin yang menjangkau wilayah dalam radius 50-200 kilometer terpantau lebih banyak mengendalikan dinamika atmosfer di wilayah Indonesia di Kalimantan dan Samudera Hindia. Dampaknya, antara lain, membuat wilayah Jakarta dan sekitarnya terhindar dari potensi hujan lebat dan dampak banjir besar di awal tahun ini seperti yang semula diprediksi.

Peneliti klimatologi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Erma Yulihastin mengatakan, aktivitas pembentukan dan peluruhan vorteks telah mengganggu kekuatan angin monsun Asia yang berasal dari Laut Cina Selatan. Selain itu vorteks ikut membelokkan angin utaraan menjadi baratan.

Baca juga:
Peneliti LAPAN: Banjir Besar Jakarta Berpotensi Terulang Awal 2021

“Sehingga Pulau Jawa, dalam hal ini Jakarta dan sekitarnya, terhindar dari pembentukan hujan intensitas tinggi dan persisten,” katanya lewat keterangan tertulis Sabtu, 16 Januari 2021.

Vorteks yang pusaran anginnya berputar searah jarum jam di bagian selatan bumi itu, menurut Erma, telah menghambat potensi peningkatan hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya dengan pembentukan seruak dingin. Serbuan massa udara dingin itulah yang semula diperkirakan Erma berpotensi menyebabkan banjir besar di Jakarta pada pertengahan Januari 2021 ini.

Potensi itu disertai hujan ekstrem dinihari seperti yang pernah terjadi dan memicu banjir pada awal 2020. Prediksi itu berdasarkan pengamatannya terhadap seruak angin yang kuat dari Laut Cina Selatan atau disebut CENS (Cross Equatorial Northerly Surge).

Erma menerangkan, dinamika atmosfer perlu terus menerus diprediksi dan dipantau. Jika terdapat pembentukan vorteks di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa, maka itu berpotensi meningkatkan angin monsun utaraan dan meningkatkan hujan pagi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Sementara itu aktivitas vorteks di Kalimantan yang terjadi sejak awal hingga pertengahan Januari 2021 telah menjadikan Kalimantan sebagai pusat konveksi secara persisten. Dampaknya menimbulkan hujan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang selama berhari-hari di Kalimantan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Akibatnya, beberapa wilayah di Kalimantan mengalami bencana banjir dan tanah longsor,” kata Erma. Banjir di wilayah Kalimantan selatan dilaporkan meluas dan merendam sekitar 19 ribu rumah.

Banjir melanda kawasan Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Sebanyak 1.492 jiwa warga Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang, Kamis (14/1/2021) dievakuasi tim gabungan dari rumahnya karena terendam banjir. (FOTO ANTARA/HO-BPBD Tapin/ist)

Dalam perkembangannya pun, sejak 14 Januari 2021, pusat konveksi di sekitar Kalimantan mengalami pergeseran ke timur, yaitu ke wilayah Sulawesi dan Halmahera. Selain itu, menghangatnya suhu permukaan laut di Selat Makassar dan Samudera Pasifik utara Sulawesi berakibat pada pembentukan sistem tekanan rendah di Samudra Pasifik dekat Filipina.

Menghangatnya suhu permukaan laut di Selat Makassar ini, kata Erma, berdampak pada pembentukan sistem konveksi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Sistem lalu mengalami propagasi atau menjalar menuju Sulawesi bagian utara dan selatan dan berlanjut menuju wilayah Halmahera dan sekitarnya.

Baca juga:
BMKG: Puncak Musim Hujan Januari-Februari Masih Disertai La Nina

“Akibatnya, hujan dan angin kencang diprediksi terjadi di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan,” ujarnya. Pergeseran ke wilayah timur itu diprediksi akan terus berlanjut sehingga akan menyebabkan kondisi basah di beberapa wilayah Ambon dan sekitarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

9 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

16 jam lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

1 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

1 hari lalu

Atta Halilintar terjebang banjir di Dubai. Foto: Instagram/@attahalilintar
Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

Atta Halilintar dan keluarganya ikut merasakan banjir di Dubai. Salah satu mal yang mereka datangi juga sampai tergenang air.


Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

1 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Banjir di Dubai Bukan Disebabkan Teknologi Hujan Buatan, Ini Penjelasan Peneliti BRIN

Dubai terdampak badai yang langka terjadi di wilayahnya pada Selasa lalu, 16 April 2024.


Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

2 hari lalu

Sejumlah pengunjung berjalan-jalan di Mall of the Emirates yang baru dibuka kembali setelah ditutup karena pandemi virus corona di Dubai, Uni Emirates Arab, 28 Mei 2020. Warga Dubai dapat berpergian dari jam 6 pagi hingga 11 malam dengan penerapan berbagai kebijakan baru. REUTERS/Ahmed Jadallah
Dubai Mall Kebanjiran, Toko Barang Mewah Kemasukan Air

Pusat perbelanjaan populer Dubai Mall dan Mall of the Emirates sama-sama mengalami banjir, air masuk setinggi mata kaki.


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

2 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.